Gempa Lombok dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Berbasis Vokasi

Gempa lombok dengan tekanan 7 skala richter cukup memberikan pekerjaan rumah. Khususnya bagi masyarakat lombok dan pemerintah daerahnya. Oleh sebab itu dibutuhkan permodelan yang tepat agar terjadi percepatan ekonomi kawasan. 

Sejauh ini,  desa sebagai tempat sebagian besar penduduk Indonesia, merupakan pemerintahan terkecil dengan berbagai karaktersik dan potensi alam yang dimiliki. 

Untuk diketahui,  Indonesia memiliki hampir sekitar 72.944 desa yang tersebar diseluruh nusantara dengan keanekaragaman kekayaan sumber daya alam yang melimpah baik di sektor pertambangan, pariwisata, pertanian, kehutanan, perkebunan dan lain sebagainya.

Pencanangan desa vokasi sebagai cara untuk mengembangkan potensi local masyarakat melalui Pendidikan dan pelatihan, adalah terobosan terbaru yang kini sedang dilakukan oleh pemerintah. 

Melalui desa vokasi kawasan perdesaan akan dirubah menjadi kelompok-kelompok usaha yang memanfaatkan potensi sumberdaya dan kearifan local yang bernilai ekonomi, sosial dan budaya yang dapat dijadikan sumber mata pencaharian.

Setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak  dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. 

Diharapkan dipenghujung program vokasi ini, masyarakat desa akan dapat belajar dan berlatih menguasai keterampilan untuk bekerja atau menciptakan lapangan kerja sesuai sumber daya yang ada diwilayahnya. Sehingga taraf hidup masyarakat secara ekonomi dan sosial mengalami peningkatan.

Ada banyak jenis keterampilan yang dapat dikembangkan pada program desa vokasi. Antara lain,  keterampilan baik terstruktur maupun nonterstruktur baik  dibidang kerajinan, mebeler, perlengkapan rumah tangga, perlengkapan kantor, kuliner, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan. Pokok  kriteria ini haruslah telah banyak diusahakan oleh masyarakat desa dan dapat menyerapkan sebanyaknya lapangan kerja potensial.