Retorika bersal dari kata inggris "rhetoric" berasal dari kata latin "rhetorica" yang memiliki arti seni berbicara. Retorika memiliki karakteristik rasional, empiris, umum dan akumulatif. Rasional berarti sistematis dan logis.
Jenis-jenis retorika menurut hedrikkus diklasifikasikan menjadi tiga yaitu, Monologika merupakan ilmu berbicara monolog. Dialogika adalah seni berbicara dialog. Pengembangan Teknik Berbicara, merupakan persyaratan bagi retorika yang terpenting
"The Five Canons of Rhetoric" diterjemahkan sebagai (lima hukum retorika) apa saja itu, seperti, (Inventio) menemukan materi, muballigh mengeksplorasi topik dan mempelajari audiens. (Dispositio) mengatur materi, muballigh mengatur materi yang akan disampaikan. (Elocutio) memilih bahasa indah, muballigh memilih kata-kata. (Memoria) muballigh harus hafal penyampaian pesannya. (Pronuntatio) penyampaian materinya, cara berbicara, mimik dan gestur.
Dakwah bersal dari kata da'a -- yad'u -- da'watan, yang memiliki arti panggilan, ajakan dan permohonan, telah di sepakati para cendekiawan dan ahli bahasa.
Ada beberapa elemen dalam dakwah yaitu, Subyek Dakwah (Da'i) orang yang menyampaikan dakwah. Sasaran Dakwah (mad'u) orang yang menerima dakwah. Materi Dakwah (maddah) materi yang di sampaikan pendakwah. Media Dakwah (wasilah) media perantara yang digunakan untuk pemyampaian dakwah. Metode Dakwah (thariqah) metode penyampaian dakwah, thariqah sangat berkaitan dengan wasilah. Efek Dakwah (atsar) dampak dari proses dakwah.
Dapat disimpulkan bahwa dakwah erat kaitannya dengan retorika, dakwah bertujuan mengundang dan mengajak orang untuk berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk. Sedangkan, retorika adalah cara memanipulasi bahasa dan gaya secara efektif serta memperkenalkan inovasi baru untuk mempengaruhi orang lain. Secara tidak langsung jika menerapkan konsep retorika pada dakwah itu bisa lebih mudah mempengaruhi orang lain untuk berbuat baik