Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Siapa Lebih Digjaya Kampanye Akbar di DKI Jakarta: Anies atau Prabowo?

9 Februari 2024   11:02 Diperbarui: 9 Februari 2024   12:52 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumlah Massa Kampanye Akbar Anies dan Prabowo, Silakan Bandingkan, Jauh (jpnn.com) 

Kampanye akbar dua pasangan Capres-Cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di DKI Jakarta saat ini telah menjadi sorotan utama masyarakat. Kuantitas partisipasi massa yang luar biasa hadir dalam kampanye akbar keduanya, konon menjadi sinyal kuat dari minat dan dukungan publik terhadap mereka.

Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) mencatatkan bahwa kampanye akbar mereka di Jakarta International Stadium (JIS) konon akan dihadiri oleh massa yang besar, dengan situs e-tiket yang telah diakses oleh 15 juta orang. Demikian pula, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran melaporkan bahwa setengah juta orang lebih mendaftar untuk menghadiri kampanye akbar mereka di Gelora Bung Karno (GBK).

Sebagai ibu kota Indonesia dengan populasi yang padat, harus diakui  Jakarta merupakan pusat media dan politik yang penting. Lokasi kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) dan Jakarta International Stadium (JIS) memiliki makna simbolis yang kuat, mencerminkan kebesaran dan relevansi dalam konteks pemilihan presiden. Sedangkan pilihan Anies Baswedan menggunakan JIS sebagai lokasi kampanye akbar adalah simbol kemampuan bangsa Indonesia untuk bergerak maju tanpa harus mengandalkan tenaga kerja asing.

Jumlah massa  yang besar pada kampanye akbar Anies dan Prabowo di Jakarta menunjukkan antusiasme dan minat yang tinggi dari masyarakat terhadap kampanye tersebut. Terlebih lagi, kehadiran massa yang besar di lokasi kampanye akbar bisa menjadi gambaran kuat tentang dukungan yang ada bagi kedua pasangan calon. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sebagian pengamat berspekulasi bahwa kesuksesan kampanye akbar mereka dapat dijadikan indikator kemenangan pada Pilpres 2024.

Meskipun bersifat spekulatif, penggunaan kesuksesan kampanye akbar sebagai indikator kemenangan memiliki dasar yang cukup kuat karena kampanye akbar sering kali menjadi acara puncak yang menarik perhatian besar dari masyarakat dan media. Namun, perlu diingat bahwa hasil akhir dari Pilpres 2024 tetap ditentukan oleh keputusan pemilih pada hari pemilihan, sehingga spekulasi ini harus dilihat dengan hati-hati dan diimbangi dengan faktor-faktor lainnya yang memengaruhi hasil perolehan kedua paslon tersebut.

Beberapa faktor pertimbangnya antara lain. Pertama, kampanye akbar hanyalah bagian dari serangkaian kegiatan kampanye selama masa kampanye. Pada hari pemilihan, pemilih memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan secara lebih cermat program-program, visi, dan rekam jejak kedua pasangan calon sebelum membuat keputusan.

Kedua, keputusan pemilih pada hari pemilihan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor pribadi, seperti nilai-nilai politik, preferensi ideologis, dan masalah-masalah spesifik yang berpengaruh pada kehidupan mereka. Kampanye akbar mungkin memengaruhi opini publik secara umum, tetapi keputusan individu seringkali didasarkan pada pertimbangan yang lebih personal.

Ketiga, meskipun kampanye akbar dapat menciptakan momentum dan antusiasme yang tinggi di kalangan pendukung, efeknya mungkin hanya bersifat sementara. Pasangan calon yang mampu mempertahankan momentum dan terus berkomunikasi dengan pemilih dalam jangka waktu yang lebih lama memiliki peluang yang lebih baik untuk meraih dukungan pada hari pemilihan.

Kemudian keempat, dinamika kampanye bisa berubah seiring berjalannya waktu. Meskipun kampanye akbar mungkin memberikan gambaran yang kuat pada satu titik tertentu dalam masa kampanye, faktor-faktor eksternal seperti peristiwa politik, penampilan dalam debat publik, atau skandal yang muncul di kemudian hari dapat mempengaruhi opini dan preferensi pemilih.

Dengan demikian, meskipun kampanye akbar memiliki dampak signifikan dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi dukungan terhadap pasangan calon, keputusan akhir tetap tergantung pada pemilih pada hari pemilihan. Pemilih memiliki peran yang krusial dalam menentukan arah politik negara dan hasil akhir dari pemilihan presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun