Mohon tunggu...
Kholid Diyah
Kholid Diyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Islam Berbicara tentang Bimbingan Konseling

3 Maret 2018   19:09 Diperbarui: 3 Maret 2018   19:27 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar olah pribadi

"Dan Allah mempunyai sifat Yang Maha Tinggi, dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" Q.S. An-Nahl ayat 6.

Pada ayat di atas sudah jelas bahwa hanya Allah lah yang memiliki kesempurnaan. Allah adalah konselor dari para konselor. Yang akan memberikan jalan keluar yang paling baik dari konselor-konselor profesional di dunia.

Lalu, apa guna konselor dunia? Mungkin pertanyaan tersebut muncul setelah pernyataan di atas. Ayat tersebut sebagai pengingat diri kita, bahwa konselor yang sering kita temui hanyalah sarana yang diberikan oleh Allah untuk kita dalam penyelesaian masalah yang sedang dialami.

Adapun konselor islami, bagaimana itu? Konselor islami adalah konselor yang membantu kliennya dengan harus memperhatikan nilai-nilai moralitas islam. Konselor islami tidak hanya memiliki kemampuan dalam meberikan jalan keluar kliennya, namun konselor islami juga sebagai suri tauladan klien-nya dalam kehidupan sehari-hari. 

Konselor islami tidak dilarang untuk memiliki sifat-sifat konselor pada umumnya dengan tujuan untuk meyakinkan klien dalam penyelesaian masalah, selagi niat konselor tidak untuk pekerjaan namun untuk membantu klien dalam mencari jalan keluar penyelesaian masalah.

Adapun sifat-sifat yang harus dimiliki oleh konselor islami adalah :

  • Seorang konselor sudah sepatutnya memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Karena, bila ada kesalahpahaman antara konselor dan konseli maka masalah yang seharusnya selesai akan menjadi semakin rumit. Apabila konselor berkomunikasi dengan baik dengan konseli, maka akan menimbulkan kesan positif terhadap konseli.
  • Penuh dengan kasih sayang juga merupakan sifat yang harus dimiliki konselor, karena tidak akan menjadi konselor seseorang yang berwatak keras dan tidak bisa menyayangi sekitarnya terutama konseli.
  • Tawadhu' adalah sikap rendah hati. Yang ketika konseling sikap ini harus muncul dari diri seorang konselor.
  • Jujur, merupakan sifat penting dalam diri seorang konselor. Tanpa ada kebohongan proses konseling akan berjalan dengan baik.

Bilamana proses konseling sudah selesai dilakukan, konselor juga sudah memiliki sifat-sifat di atas, namun masalah yang dihadapi oleh konseli masih belum menemukan jalan keluar. Maka hal yang harus diingat kembali dan tidak boleh dilupakan adalah berkonsultasi dengan Sang Pencipta. Konselor dari para konselor dunia terhandal sekalipun.

"Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah selalu bersama kita"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun