Mohon tunggu...
Khoirus Zacky
Khoirus Zacky Mohon Tunggu... mahasiswa

pengen males malesan tapi males

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tonggak kehadiran dan evolusi lembaga kajian islam: dari masa awal hingga kontemporer

25 September 2025   05:05 Diperbarui: 25 September 2025   06:43 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, buku Studi Islam karya Abd. Rozak menggambarkan bahwa studi Islam kini meliputi aspek doktrin, budaya, dan interaksi sosial secara menyeluruh.   Selain itu, pusat studi di lembaga-lembaga seperti ISIF (Institut Studi Islam Fahmina) di Cirebon juga berdiri dengan fokus tematik seperti studi gender dan anak, anti-korupsi, kebudayaan, dsb.  

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun perkembangan positif banyak terlihat, pusat studi Islam dihadapkan pada berbagai tantangan, antara lain:
1.Keterbatasan sumber daya --- baik manusia (peneliti yang memiliki kompetensi metodologis tinggi) maupun dana riset serta fasilitas laboratorium keilmuan.
2.Krisis standar metodologis --- perbedaan dalam kualitas penelitian, kadang dominasi kajian deskriptif dibanding analitis atau kritis.
3.Isu relevansi dalam masyarakat kontemporer --- bagaimana hasil kajian pusat studi Islam dapat menjawab persoalan sosial mutakhir seperti pluralitas, globalisasi, modernitas, keadilan sosial, demokrasi.
4.Tantangan terhadap integrasi antara tradisi dan pembaharuan --- perlu keseimbangan antara menghargai warisan klasik islam dan adaptasi terhadap gagasan modern.

Kesimpulan

Pusat studi Islam telah melalui perjalanan panjang dari motivasi historis, pembentukan institusional, hingga diversifikasi kajian. Keberadaannya sangat penting dalam menjaga kontinuitas pemikiran Islam sekaligus memperkaya dialog antara tradisi dan modernitas. Untuk memastikan keberlanjutan, pusat studi harus terus memperkuat metodologi, membangun kapasitas sumber daya manusia, memperluas jaringan kolaborasi, serta menjaga relevansi terhadap persoalan zaman.

Referensi Buku Utama
1.Didiek Ahmad Supadie & Sarjuni, Pengantar Studi Islam (Edisi Revisi), Rajawali Pers.  
2.Rusydi Sulaiman, Pengantar Metodologi Studi Peradaban Islam, Rajawali Pers.  
3.Badri Yatim, Membangun Pusat Keunggulan Studi Islam: Sejarah dan Profil Pimpinan IAIN Jakarta 1957-2002.  
4.Abd. Rozak, Studi Islam, Publica Indonesia Utama.  
5.Himayatul Ittihadiyah (Editor), Islam Indonesia dalam Studi Sejarah, Sosial, dan Budaya (Teori dan Penerapan), PKSBi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun