Mohon tunggu...
Khoiru Roja Insani
Khoiru Roja Insani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha produktif dalam keterbatasan

Pemuda asal Yogyakarta yang gemar ke sana-ke mari. Ajak saja pergi, pasti langsung tancap gas! Senang berdiskusi mengenai berbagai hal, senang bepergian, dan senang mengabadikan momen melalui kamera untuk diunggah di akun instagram. Ajak saja nongkrong atau bermain, pasti bisa mengenal lebih dekat lagi!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Self Reward ala Stoisisme

11 Maret 2021   08:24 Diperbarui: 11 Maret 2021   08:47 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Self Reward (sumber: pinterest.com/DeeDee Joehl)

Hal-hal duniawi yang bersifat nyaman tentulah nagih. Seperti kekayaan, wajah yang rupawan, suami yang tampan dan istri yang cantik, harta benda, popularitas, dan jabatan tentu membuat semua orang nyaman ketika memiliki semua atau beberapa di antara yang telah disebutkan.

Namun, di sini Stoisisme menekankan bahwa nalar/rasio harus bisa melawan efek nagih dari hal-hal di atas. Kita harus bisa memahami bahwa segala kenikmatan dunia harus bisa dilihat sebatas benda, objek, dan kenikmatan yang tidak lebih dari apa adanya.

Stoisisme juga mengajarkan untuk mencintai pasangan, anak, orang tua, dan orang-orang yang kita cintai lainnya dalam batas wajar dan harus mengerti sifat alamiah manusia.

Orang-orang yang kita cintai adalah manusia, dan manusia bersifat fana/bisa mati. Kita harus memahami substansi ini, bahwa semua yang hidup pasti akan mati. Sehingga, ketika akhirnya kematian merenggut orang-orang yang kita kasihi, kita bisa menyikapi dengan kepala yang dingin dan hati yang jernih.

Maka dari itu, di saat masih didampingi oleh orang-orang yang kita cintai, hargailah keberadaan mereka ketika mereka masih hidup. Jangan anggap remeh mereka, perlakukanlah sebaik mungkin yang kita bisa terhadap mereka. Jika tiba waktunya mereka meninggalkan kita, setidaknya kita telah lega, bisa dan pernah memperlakukan mereka sebaik-baiknya yang kita bisa.

Self reward yang dilakukan orang-orang pada benda (shopping) atau pada orang yang dicintai, pada kekayaan, atau lainnya yang muaranya pada hal-hal yang ada di luar kendali bukanlah menjadi suatu hal yang salah. Akan tetapi, harus dipahami bahwa semua itu adalah hal yang bersifat sementara, fana, dan bisa direnggut sewaktu-waktu. Bersiaplah kecewa saat terlalu terobsesi dengan hal-hal yang sewaktu-waktu bisa hilang dalam sekejap.

Oleh karena itu, Stoisisme mengajarkan untuk memberikan self reward dari dalam diri. Munculkan rasa bahagia setelah berhasil melakukan sesuatu, munculkan rasa senang saat bersama dengan kekasih, mengontrol emosi, dan mengendalikan hawa nafsu. Semua itu adalah hal-hal yang bisa kita kendalikan, kita bisa mengontrol itu semua.

Setelah membaca tulisan ini, diharapkan Anda dapat memahami bahwa kebahagiaan, emosi, amarah, iri, dan dengki datang dari dalam diri kita. Kitalah yang bisa mengontrol itu semua. “Baik” dan “buruk”nya sesuatu kita yang memiliki andil untuk menentukan itu semua. Kita harus fokus terhadap hal-hal yang ada di dalam kendali kita.

Lalu, terhadap hal-hal yang ada di luar kendali kita seperti, kekayaan, kesehatan, harta benda, pasangan hidup, popularitas, opini orang lain, tindakan orang lain, dan keputusan orang lain kita sikapi sewajarnya saja. Kita harus memahami bahwa semua itu sementara, bisa direnggut sewaktu-waktu.

Sebab, Stoisisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati adalah saat tidak ada amarah, emosi negatif, dan nafsu yang membelenggu dan menguasi diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun