Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Irsyadul Ibad
Muhammad Khoirul Irsyadul Ibad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Matematika yang berminat terhadap teknologi dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transportasi dan Dampaknya terhadap Pemanasan Global

26 Juni 2022   20:30 Diperbarui: 26 Juni 2022   20:35 3713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jumlah penduduk di Indonesia akan terus bertambah setiap tahunnya. Menurut data sensus dari BPS, dalam kurun waktu 10 tahun, yaitu pada tahun 2010 hingga 2020, penduduk Indonesia bertambah sebanyak 32.562.591 jiwa. (sensus.bps.go.id). 

Pertambahan penduduk tersebut tentu akan diiringi dengan bertambahnya jumlah transportasi yang dibutuhkan dan digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Jika mayoritas penduduk lebih memilih transportasi pribadi, maka jalanan akan penuh oleh kendaraan pribadi yang beroperasi. Semakin banyak kendaraan yang beroperasi di jalan, maka semakin banyak pula emisi karbon yang dilepaskan, begitu pula dampaknya ke lingkungan.

Persoalan perubahan iklim saat ini merupakan topik yang sedang hangat dibicarakan, sebab dampaknya yang mulai bisa dilihat oleh mata. Misal naiknya permukaan air laut karena mencairnya lapisan es di kutub utara dan selatan. Hal tersebut tentu memberi dampak yang sangat konsekuensial kepada seluruh dunia terutama di Indonesia, karena secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan. 

Salah satu studi yang sering dijadikan referensi untuk forum climate change di dunia saat ini adalah mengenai kesenjangan emisi. Hal tersebut dikarenakan emisi merupakan salah satu penyebab perubahan iklim yang paling banyak dihasilkan oleh aktivitas manusia saat ini. Salah satu sektor yang paling banyak menghasilkan emisi adalah sektor transportasi.

 Tidak bisa dipungkiri bahwa transportasi sangat penting dalam menunjang aktivitas manusia di dunia ini, tetapi dampak buruk yang dihasilkan tidak bisa dipandang sebelah mata. Dilansir dari situs databoks.katadata.co.id, saat ini pengguna transportasi pribadi di Indonesia lebih banyak dibanding pengguna transportasi umum karena  beberapa alasan yang mendasarinya. 

Hal ini tentu saja menyebabkan emisi yang dihasilkan lebih banyak sehingga bisa saja menyebabkan perubahan iklim menjadi lebih buruk.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah dengan menekan penggunaan transportasi pribadi oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu diperlukan perubahan kebiasaan dari menggunakan transportasi pribadi ke transportasi umum. 

Perubahan ini memang tidak bisa terjadi begitu saja, perlu diiringi dengan support system yang memfasiltasi perubahan ini. Seperti peningkatan kualitas transportasi umum di Indonesia, peraturan pemerintah yang mendukung, hingga pemanfaatan media sosial sebagai upaya kampanye perubahan kebiasaan ini. 

Sehingga ujung dari perubahan ini adalah berkurangnya emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan dapat membantu mengurangi efek pemanasan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun