Mohon tunggu...
Khofifah Noviarianti
Khofifah Noviarianti Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - a logistician

Mahasiswa S1 Manajemen yang tertarik dengan hal-hal baru, get to know me better!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dilema Akun Finansial, Biaya Nggak Masuk Akal untuk Kaum Gaji Pas-pasan!

21 Juli 2020   09:07 Diperbarui: 21 Juli 2020   11:35 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Duit, duit, dan duit terus... sejatinya uang adalah subyek yang nggak jauh-jauh amat dari kehidupan kita. Akun finansial seakan hadir untuk menjawab permasalahan milenial yang suka ngopi tapi ingin tabungan dan investasi tetap jalan terus~

Permasalahannya nggak jauh-jauh dari duit kok, banyak khalayak yang mengalami insecurity di bidang finansial, entah ekspektasi gaji, hutang, produk investasi, gaya hidup yang masih belum begitu melek. 

Berawal dari rendahnya minat baca terhadap finansial di Indonesia, akun-akun penyedia informasi keuangan seperti Jouska, Big Alpha, Finansialku dan sebagainya hadir bagi para generasi milenial yang haus akan informasi tersebut. Konten-kontennya dianggap mampu menjawab kebutuhan pengetahuan finansial pengikutnya dengan visualisasi yang menarik dan bahasa yang mudah dipahami.

Tapi nyatanya, sebagian orang malah nggak menyambut baik konten-konten yang diunggah oleh akun finansial ini. Menurutnya informasi yang disuguhkan terlalu bias dan malah terlalu mengada-ngada. Bukannya mendapatkan solusi malah menjadi trigger sendiri melihat biaya-biaya yang nominalnya nggak masuk akal dengan segala tetek bengeknya.

Seperti Jouska misalnya, kerapkali mengunggah beragam kisah yang dikirim oleh para pengikutnya kemudian disertai solusi atas permasalahan tersebut. Tentunya nggak jauh-jauh tentang masalah keuangan, entah biaya nikah, biaya menyekolahkan anak, tabungan untuk masa depan dan sederet permasalahan lainnya.

Seperti beberapa waktu lalu misalnya, Jouska sempat mengunggah biaya persalinan yang nominalnya nggak masuk akal dan membuat warganet tertohok. 

Tentu saja hal itu menimbulkan banyak perdebatan warganet terutama yang hidupnya biasa-biasa saja dengan standar gaji UMR pada umumnya. Karena idealnya biaya bersalin aja kok pakai acara maternity shoot dan delivery moment photoshoot and video segala.

Padahal sejatinya tugas perencana keuangan supaya kita nggak sembarangan mengeluarkan duit dengan perhitungan yang matang, ini kok malah masukin komponen yang justru nggak penting-penting amat. Kalau bengkaknya sedemikian rupa itu namanya menjerumuskan bukan? belum lagi data yang perlu dipertanyakan sumbernya.

Untuk sebagian orang yang membaca sekilas informasi-informasi yang disuguhkan, bukannya terinspirasi malah kesal dan auto insecure, padahal kalau ditelaah lebih jauh lagi ya mungkin target pasarnya bukan kalian. 

Idealnya kan tiap unit usaha pasti punya target pasarnya sendiri-sendiri, jadi kalo kamu nggak mampu pun nggak usah memaksakan diri pakai jasa atau produk diluar kemampuan finansial kamu. 

Bisa jadi juga strategi pemasarannya memang menebar ketakutan, agar orang tertarik merapat ke sana. Akhirnya ikut seminarnya, beli bukunya, jadi mitra bisnisnya dan pakai jasa perencanaan finansialnya, nah lo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun