Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Infobesia

Bertugas di Gabus, Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur Media Didaktik Indonesia [MDI]: bimbingan belajar, penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah bereputasi SINTA. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Misteri Pintu Gerbang Majapahit di Pati [i]

25 September 2025   05:16 Diperbarui: 25 September 2025   04:22 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH: Khoeri Abdul Muid

BAB 1

DESKRIPSI ARTEFAK PINTU GERBANG MAJAPAHIT

1.1. Lokasi dan Status Cagar Budaya

Pintu Gerbang Majapahit (PGM) terletak di Dukuh Rendole (pernah juga disebut Rendhole atau Rondole), Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Secara geografis, situs ini berada di lereng tenggara Gunung Muria, sekitar 5 kilometer dari pusat kota Pati. Lokasinya mudah diakses dan telah dilengkapi dengan plang penanda serta papan informasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.

Berdasarkan Surat Keputusan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, PGM ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010. Status ini mewajibkan pemerintah dan masyarakat untuk menjaga keaslian dan keutuhan artefak tersebut.

1.2. Deskripsi Fisik dan Karakteristik Arsitektural

PGM merupakan sebangun pintu kayu beserta kusennya yang terbuat dari kayu jati tua dengan kondisi yang masih relatif utuh. Berikut adalah rincian ukuran dan komponennya:

  • Tinggi total: 250 cm
  • Lebar pintu: 180 cm (terdiri dari 2 daun pintu @90 cm)
  • Bahan: Kayu jati dengan ketebalan 5 cm
  • Model: Kupu tarung (model pintu tradisional Jawa)
  • Kusen: Berbentuk joglo dengan kepala kala (banaspati) di bagian atas
  • Bantalan: Kayu persegi panjang yang diletakkan di atas lantai pendopo

Yang menarik dari aspek arsitektural adalah:

  • Kepala kala pada kusen memiliki 4 taring (2 atas, 2 bawah), yang menurut kajian arsitektur Jawa Timuran, berbeda dengan gaya Jawa Tengahan yang biasanya hanya 2 taring di atas.
  • Tidak ditemukan unsur makara (ornamen samping kala yang khas era Hindu-Buddha), melainkan diganti dengan hiasan sulur-suluran (lung-lungan).

1.3. Kondisi dan Pemugaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun