Mohon tunggu...
khasna afika
khasna afika Mohon Tunggu... mahasiswa

perempuan yang mencoba mengejar cita citanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Maisir: Judi Dari Masa Jahiliyah Hingga Era Digital, Mengapa Harus Kita Wapadai?

24 September 2025   07:04 Diperbarui: 8 Oktober 2025   14:26 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Awalnya mungkin terlihat sepele, bahkan hanya iseng. Tetapi dalam pandangan Islam, semua itu tetap mengandung unsur judi: ada harta yang dipertaruhkan, ada kemungkinan menang atau kalah, dan semuanya bergantung pada keberuntungan.

Dampak Buruk Maisir

Larangan maisir bukan sekadar aturan tanpa alasan. Ada banyak dampak buruk yang nyata, baik bagi individu maupun masyarakat.

1. Dampak bagi Individu

  • Lalai dari ibadah: orang yang sibuk berjudi sering melupakan kewajiban shalat dan zikir.
  • Kecanduan: judi menimbulkan ketagihan. Sekali menang, orang ingin mencoba lagi; sekali kalah, ia ingin balas dendam.
  • Kerugian harta: uang yang seharusnya untuk kebutuhan pokok habis untuk taruhan.
  • Kerusakan mental: muncul sifat malas, angan-angan kosong, hingga serakah.

2. Dampak bagi Masyarakat

  • Permusuhan dan kebencian: orang yang kalah bisa sakit hati, menimbulkan konflik.
  • Kriminalitas: karena ingin menutup kerugian, pelaku judi bisa nekat mencuri atau menipu.
  • Kerusakan ekonomi: uang berputar tidak sehat, hanya berpindah tanpa menghasilkan nilai tambah.
  • Hilangnya solidaritas sosial: orang lebih mementingkan keuntungan pribadi dibanding kepentingan bersama.

Contoh paling nyata bisa kita lihat pada maraknya judi online di Indonesia. Banyak keluarga hancur karena salah satu anggotanya kecanduan judi daring. Tidak sedikit kasus kriminal—bahkan perceraian—berakar dari masalah ini.

Saya sendiri pernah mendengar kisah seorang teman yang keluarganya terguncang akibat judi online. Awalnya hanya coba-coba, lalu menang kecil. Lama-lama uang gaji habis untuk deposit, utang menumpuk, bahkan motor rumah tangga ikut dijual. Ujungnya, keluarganya tercerai-berai. Cerita semacam ini bukan satu dua, tetapi sudah menjadi fenomena sosial yang memprihatinkan.

Pelajaran dari Larangan Maisir

Islam datang bukan untuk menyulitkan, tetapi untuk menjaga umatnya. Pelarangan maisir sebenarnya adalah bentuk perlindungan terhadap harta, jiwa, dan akhlak manusia. Judi memang tampak menggiurkan karena bisa memberikan keuntungan besar dalam sekejap, tetapi kenyataannya lebih banyak membawa kerugian.

Bahkan dari sisi logika, orang yang rajin bekerja, berusaha, dan menabung tentu lebih terjamin masa depannya dibanding orang yang hanya menggantungkan hidup pada undian atau taruhan. Kerja keras memberikan kepastian, sedangkan judi hanya menumbuhkan angan-angan kosong.

Di era digital, kewaspadaan perlu lebih besar. Jika dulu orang harus mendatangi kasino, sekarang cukup lewat aplikasi di ponsel. Godaan ini bisa menyeret siapa saja, terutama generasi muda yang lebih akrab dengan internet. Maka penting bagi keluarga dan masyarakat untuk saling mengingatkan.

Penutup: Pilih Jalan yang Halal

Maisir atau judi adalah fenomena lama yang terus berganti rupa. Dari dadu dan lotre di masa jahiliyah, kini hadir dalam bentuk game online, undian berbayar, hingga investasi bodong. Namun apa pun bungkusnya, esensinya tetap sama: mencari keuntungan dengan cara mudah tanpa usaha yang halal.

Larangan Islam terhadap maisir bukan hanya soal hukum agama, tetapi juga soal akal sehat. Judi merusak individu, menghancurkan keluarga, dan mengganggu tatanan masyarakat. Karena itu, sebagai umat beriman sekaligus warga negara yang peduli, sudah semestinya kita menjauhi praktik ini dalam bentuk apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun