Penulis: Kharis Yonatan
Pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selalu menawarkan dinamika menarik, namun beberapa emiten kerap menjadi sorotan utama karena volatilitas ekstrem. Salah satunya adalah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), perusahaan baja milik negara, yang belakangan ini berulang kali menghadapi "lampu merah" dari otoritas bursa berupa penghentian sementara perdagangan atau suspensi. Situasi ini tentu saja memicu beragam pertanyaan dan spekulasi di kalangan investor.
Baca juga: Antusiasme Investor Memuncak: Distribusi Saham IPO CDIA Milik Prajogo Pangestu Hari Ini
Lonjakan Harga yang Memicu Gembok Bursa
Dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, khususnya di awal Juli 2025, saham KRAS memang menunjukkan performa yang sangat impresif, namun juga memicu kewaspadaan BEI. Data menunjukkan bahwa dalam sebulan terakhir saja, harga saham KRAS melonjak lebih dari 125%, bahkan sepanjang tahun 2025, saham perusahaan plat merah ini telah terbang hampir 200%. Kenaikan signifikan ini puncaknya terjadi pada perdagangan tanggal 4 Juli 2025, di mana saham KRAS melesat 16,3%, melanjutkan kenaikan 15,38% di hari sebelumnya.
Kondisi "lonjakan harga yang tidak wajar" ini menjadi dasar bagi BEI untuk mengambil tindakan tegas. Pada 7 Juli 2025, bursa kembali memutuskan untuk mensuspensi perdagangan saham KRAS di pasar reguler dan pasar tunai. Ini bukan kali pertama. Tercatat, KRAS juga sempat disuspensi sehari pada 1 Juli 2025 dengan alasan serupa, meskipun suspensi tersebut dicabut pada 2 Juli 2025, memungkinkan saham kembali diperdagangkan sebelum akhirnya digembok lagi. Tindakan berulang ini menegaskan komitmen BEI dalam menjaga keteraturan, kewajaran, dan efisiensi perdagangan efek.
Lebih dari Sekadar Kenaikan Harga: Riwayat Kepatuhan yang Perlu Dicermati
Meskipun suspensi terbaru ini terutama disebabkan oleh lonjakan harga yang signifikan (Unusual Market Activity/UMA), penting bagi investor untuk memahami bahwa ini bukan kali pertama KRAS berhadapan dengan peringatan dari bursa. Menguak sedikit ke belakang, pada pertengahan Juni 2023, KRAS pernah terancam suspensi karena isu kepatuhan yang fundamental: keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahun buku 2022. Pada saat itu, BEI telah memberikan peringatan tertulis dan denda, bahkan mengancam suspensi permanen jika laporan tersebut tidak segera diserahkan.
Riwayat ini menjadi penting karena menunjukkan bahwa hubungan KRAS dengan BEI tidak selalu mulus, dan perusahaan pernah menghadapi tantangan dalam hal kepatuhan. Bagi investor, hal ini bisa menjadi sinyal untuk melakukan analisis yang lebih mendalam, tidak hanya terpaku pada pergerakan harga, tetapi juga pada fundamental dan tata kelola perusahaan.
Mengapa Suspensi Penting bagi Investor?
Bagi investor, suspensi saham adalah pengingat penting akan risiko dan regulasi pasar. Ketika suatu saham disuspensi, itu berarti investor tidak dapat melakukan transaksi jual beli saham tersebut untuk sementara waktu. Ini menimbulkan ketidakpastian dan dapat mengunci modal investor.