Mohon tunggu...
Kharisma Putri Maharani
Kharisma Putri Maharani Mohon Tunggu... Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menurunnya Tingkat Literasi di Kalangan Generasi Z Indonesia

25 April 2024   07:30 Diperbarui: 25 April 2024   07:41 16278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, merupakan generasi penerus bangsa yang saat ini mulai memasuki usia dewasa muda. Di era digital ini, mereka dikelilingi oleh berbagai kemudahan akses informasi melalui internet dan teknologi. Namun, ironisnya, kemudahan ini justru dikhawatirkan berakibat pada menurunnya tingkat literasi di kalangan generasi Z.

Menurut data UNESCO, indeks literasi Indonesia pada tahun 2023 hanya berada di angka 0,001%, artinya hanya 1 dari 1.000 orang di Indonesia yang memiliki minat baca. Hal ini diperparah dengan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menunjukkan bahwa generasi Z menghabiskan rata-rata 8 jam 42 menit per hari untuk mengakses internet, namun hanya 8 menit untuk membaca.

Penurunan minat baca ini tentunya membawa dampak negatif bagi masa depan bangsa. Generasi Z yang kurang literasi akan kesulitan untuk memahami informasi secara kritis, berpikir logis, dan menyelesaikan masalah dengan baik. Hal ini dapat menghambat perkembangan mereka dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.

Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab menurunnya tingkat literasi di kalangan generasi Z:

  • Kebiasaan membaca konten singkat di media sosial:

Generasi Z lebih terbiasa membaca informasi singkat dan padat di media sosial, seperti Twitter, Instagram, dan TikTok. Hal ini membuat mereka sulit untuk fokus membaca teks panjang dan kompleks.

  • Kurangnya akses terhadap buku:

Harga buku yang mahal dan minimnya perpustakaan di daerah terpencil menjadi hambatan bagi generasi Z untuk mengakses bahan bacaan.

  • Perkembangan teknologi yang pesat:

Generasi Z lebih tertarik dengan media hiburan seperti video game dan YouTube dibandingkan dengan membaca buku.

  • Kurangnya budaya literasi di keluarga dan sekolah:

Orang tua dan guru masih kurang memberikan contoh dan teladan dalam hal membaca kepada anak-anak.

Meningkatkan tingkat literasi di kalangan generasi Z adalah investasi jangka panjang untuk membangun bangsa yang maju dan sejahtera. Dengan literasi yang baik, generasi Z akan mampu menjadi pemimpin yang cerdas, kritis, dan kreatif, serta mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih gemilang.

Menurunnya tingkat literasi di kalangan generasi Z merupakan sebuah ancaman serius bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya bersama dari semua pihak untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi di kalangan generasi muda. Dengan literasi yang baik, generasi Z akan mampu menjadi generasi yang cerdas, kritis, dan kreatif, serta mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih gemilang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun