Mohon tunggu...
Khamim Hidayatulloh
Khamim Hidayatulloh Mohon Tunggu... Penulis - Mencoba menjadi diri sendiri

Ingin disayang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Cinta, Nafsu, dan Gengsi Remaja

15 Desember 2020   08:03 Diperbarui: 15 Desember 2020   14:16 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika remaja jatuh cinta. Diambil dari : wbur.org

Menarik sekali jika membahas tentang kehidupan remaja. Remaja sendiri adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun sampai dengan 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). 

Remaja disebut juga masa peralihan, masa dimana hati menggebu-gebu untuk mencari jati diri. Banyak hal yang akan muncul dan terjadi pada masa ini dimana diri dipaksa untuk melewatinya. Remaja pada dasarnya selalu memiliki pandangan tersendiri terhadap hal-hal disekitarnya. Mereka cenderung tidak mau diatur atas kehendaknya karena mereka ingin melakukan sesuatu berdasarkan keinginan mereka sendiri. Banyak spekulasi yang muncul berkaitan tentang cara mengontrol remaja, menghadapi sifat remaja, memastikan seorang remaja tetap pada batasannya.

Berbicara mengenai remaja tak bisa dipungkiri akan menyinggung soal masalah. Biasanya dalam bersosial akan muncul permasalahan tertentu yang membuat pikiran menerka-nerka. Kebanyakan dari masalah ini yaitu mengenai perasaan terhadap lawan jenis yang pasti dialami oleh remaja. Akan mulai muncul rasa penasaran dan tertarik terhadap lawan jenis apalagi jika yang dilihatnya berparas rupawan. Apakah itu perasaan cinta? Bahkan sampai ada sinetron berjudul "Cinta Remaja" produksi MD Entertainment yang ditayangkan tahun 2006. Tapi sebenarnya apasih yang sedang dialami pada masa ini?

Menurut wikipedia.org cinta adalah suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Sedangkan dalam masa remaja cinta sering disebut cinta monyet. Disebut demikian karena mereka masih dalam tahap awal mengenal apa itu cinta. Intinya cinta monyet itu hanya cinta dengan perasaan yang sementara, cenderung tidak serius bisa cinta pertama dan sering terjadi pada remaja. Akan tetapi bagi remaja sendiri mereka tidak tahu dan tidak sadar bahwa yang dirasakan itu adalah sebuah cinta monyet saja. Dilansir dari sehatq.com ada beberapa ciri-ciri cinta monyet :

1. Tak berhenti menatap atau curi pandang

2. Merasa "melayang"

3. Selalu memikirkan orang yang ditaksir

4. Rasa ingin membahagiakan

5. Merasa stres

Namun apakah benar itu perasaan cinta? Atau hanyalah nafsu? Apa bahkan lebih buruk lagi hanya gengsi semata pada teman sekitar?

Terkadang sulit membedakan antara ketiga hal tersebut. Bisa jadi yang dirasakan hanyalah nafsu. Karena sejatinya nafsu membuat seseorang mengekang, merasa memiliki seutuhnya, dan cemburu yang berlebih. Pergaulan yang salah dapat mendorong seorang remaja termakan oleh nafsu yang ia pikir itu adalah rasa cinta, terlebih dalam konteks seksual. Banyak remaja yang berpacaran hanya untuk mendapat "jatah" dari pasangannya. Ini tergolong dalam kenakalan remaja itu sendiri. Tentu bukanlah hal yang baik mengingat setiap orang berhak merasakan kasih lembut dari cinta bukan hanya pelampiasan rasa penasaran akan indah parasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun