Mohon tunggu...
Aden
Aden Mohon Tunggu... Penulis - Khalqinus Taaddin, nama sapaan Aden. Tulisan lainnya bisa dibaca di blog pribadi aden589.wordpress.com

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reformasi di Kawasan MENA

22 September 2019   15:30 Diperbarui: 22 September 2019   15:37 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menanggapi Tuntutan Generasi Muda di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) dan Mendapatkan Rasa Hormat di Dunia sama dengan Negara-negara lainnya..

14 Januari revolusi meletus di Tunisia setelah tumbangnya rezim Ben Ali oleh kekuatan rakyat, dimana rakyat melakukan demonstrasi besar-besaran untuk menumbangkan rezim tersebut menjadi semangat revolusi Negara-negara Timur Tengah, apa yang di lakukan oleh rakyat di Tunisia tersebut menyebabkan merambat ke berbagai kawasan, termasuk Mesir, Libya hingga ke Bahrain dan Suriah.

-Muammar Khadafi berkuasa di Libya sudah lebih 40 tahun, Husni Mubarak memegang jabatan Presiden Mesir hampir 28 tahun, Raja Mohammed V di maroko sudah berkuasa sekitar 10 tahun setelah mengkudeta Ayahnya sendiri yaitu Raja Hasan II. Lalu di semenanjung Arab, Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh telah berkuasa selama 32 tahun-

Namun dengan begitu setelah 9 tahun asa revolusi dan musim semi Arab tersebut masih belum menemukan pijakan yang kuat, sebagian besar Negara-negara Timur Tengah masih menghadapi problema dan tantangan yang serius dari dalam maupun luar negeri.

Dimana Mesir kembali ke pangkuan Militer akibat buntutnya konsolidasi demokrasi dalam membentukan konstitusi yang mencerminkan kemaslahatan semua kelompok. Mesir kembali ke masa-masa kehitaman demokrasi, dimana suara-suara kritis di bungkam, stabilitas keamanan menjadi dalih-dalih untuk mengontrol kebebasan pendapat.

Dimana juga Libya di ambang perpecahan akut karena tidak adanya musyawarah dan kemufakatan dari berbagai faksi untuk mengambil jalur dalam konteks persatuan nasional. Politik selalu menemukan kebuntuan karena terkait dengan penguasaan terhadap aset ekonomi, belum lagi ada indikasi munculnya kembali kekuatan lama untuk merebut kembali ranah politik kekuasaan.

Yang lebih parah lagi dimana Suriah, Yaman dan Bahrain terlibat dalam konflik yang tidak berkesudahan, karena kuatnya faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi lahirnya rekonsilasi nasional untuk meletakkan fundamen demokrasi yang kokoh.

Otoriterianisme sampai sekarang tetap merupakan ciri-ciri paling menonjol dalam perpolitikan di Dunia Arab, rezim-rezim otoriter ini berkuasa dalam kurun waktu yang lama di kawasan Arab.

Dengan segala problematika dan tantangan di Negara kawasan Timur Tengah, dalam tulisan ini lebih membahas kesetaraan gender (Hak Asasi Manusia) di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) di samping berbagai kebijakan-kebijakan.

Perempuan di Negara Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) seperti yang kita ketahui masih banyak perempuan-perempuan yang belum memiliki Hak Asasi setara dengan laki-laki ataupun berbeda dengan Negara-negara yang di luar MENA lainnya, yakni kesempatan dan partisipasi ekonomi, pencapaian pendidikan, pemberdayaan politk, serta kesehatan dan kelangsungan hidup,  akan tetapi di Negara Arab Saudi beberapa belakangan ini telah membuat kebijakan dimana perempuan-perempuan di perbolehkan menyetir mobil dan memberlakukan surat izin terhadap perempuan, di perbolehkan menonton pertandingan olahraga, boleh memakai bkini di pantai yang sebelumnya tidak di perbolehkan dimana perempuan jika berpergian harus mengenakan abaya atau jubbah berwarna hitam, boleh bekerja sebagai pemandu lalu lintas udara, Akan tetapi kesempatan mereka bekerja masih terbatas di toko-toko pakaian dalam dan kosmetik saja. Hal itu kemudian terus dikeluhkan oleh kaum hawa di sana, mereka menuntut untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam bekerja, boleh memilih dan mencalonkan diri dalam pemilihan umum (pemilu), ini di berlakukan pada tahun 2015, akan tetapi di Negara-negara lainnya masih banyak yang membatasi Hak Asasi perempuan yang bahwasanya Hak secara umum ialah hak-hak dasar yang dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugrah Tuhan yang di bawa sejak lahir.

Berikut beberapa tuntutan generasi muda khususnya perempuan untuk mendapatkan rasa hormat di dunia sama seperti dengan Negara-negara lainnya dalam kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), beberapaa pemrintah di kawasan ini telah mulai membuat kemajuan penting, namun sebagian besar tetap tersandera mentalitas yang kaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun