Di balik gerbang Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Kampus Putri, ada geliat pendidikan yang berbeda dari pesantren pada umumnya. Tidak hanya menekankan hafalan kitab atau penguasaan ilmu agama, pesantren ini juga mencetak santriwati yang jago berbicara di depan publik---baik di mimbar keilmuan, forum debat, hingga panggung kepemimpinan.
 1.Bukan Sekadar Bicara, Tapi Menginspirasi
Berpidato di Daarut Tarqiyah bukan sekadar kemampuan menyampaikan kata-kata. Santriwati dibekali dengan prinsip ma'rifatullah(mengenal Allah), adz-dzauq ruhani(rasa spiritual), dan kecakapan hidupsebagai landasan utama sebelum berbicara. Maka, setiap pidato yang disampaikan tak hanya menggugah logika, tapi juga menyentuh hati dan menggugah semangat perubahan.
 2.Latihan Rutin dan Tantangan Panggung
Pesantren ini mengintegrasikan latihan berpidato dalam kurikulum kepemimpinan mingguan. Setiap santriwati bergiliran tampil dalam forum mukhadhoroh, debat terbuka, hingga presentasi proyek sosial. Mereka dibiasakan tampil percaya diri, menyusun argumen yang tajam, dan berbicara dengan struktur bahasa yang rapi. Bahkan, ada sesi khusus untuk latihan "pidato tematik" yang disesuaikan dengan isu-isu aktual keumatan dan kebangsaan.
 3.Nilai Pesantren yang Menyatu dengan Retorika
Yang membedakan pidato santriwati Daarut Tarqiyah adalah kekuatan moral dan etika di balik retorika. Mereka tidak hanya berbicara untuk menang debat, tetapi untuk menyampaikan kebenaran, menyatukan umat, dan mengajak pada kebaikan. Gaya mereka tegas, lembut, dan penuh adab. Tidak ada serangan pribadi, apalagi ujaran kebencian. Di sinilah letak kekuatan pidato santriwati Primago: berbicara dengan ilmu, adab, dan ruh kepemimpinan.
 4.Membentuk Pemimpin Muslimah Masa Depan
Melalui program leadership dan pembinaan orasi, Daarut Tarqiyah tidak hanya mencetak santriwati yang fasih berbicara, tetapi juga memiliki misi. Mereka disiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin Muslimah masa depan yang mampu membela nilai Islam dengan kecerdasan, ketegasan, dan kelembutan hati.
Penutup
"Jago berpidato" bukan sekadar bakat, tapi buah dari pembinaan yang konsisten dan berlandaskan nilai-nilai pesantren. Di Daarut Tarqiyah Primago Depok Kampus Putri, kepiawaian berbicara adalah salah satu bentuk jihad intelektual: menyuarakan kebenaran dengan adab, ilmu, dan kepemimpinan sejati.