Mohon tunggu...
Khairunnisa z putri
Khairunnisa z putri Mohon Tunggu... Wiraswasta - About Nisaputri

Hallo salam kenal, aku blogger travel lifestyle story, yang masih punya cita cita untuk menjelajah indonesia. kunjungi website aku di www.nisazet.com. Kerja sama : Nisazputri24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warisan Bukan Cuma Materi, Ternyata Lebih daripada Itu

17 Januari 2024   23:10 Diperbarui: 17 Januari 2024   23:19 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokumen pribadi

Nisazputri || Berbicara tentang legacy atau warisan kadang semua orang ingin memberikan yang terbaik, baik itu berupa materi harta benda. Padahal tahukah kalian, warisan tidak hanya cuma materi tetapi lebih dari itu.

Kami bukan keluarga yang berada, untuk masuk sekolah pun dulu harus meminta biaya keringanan sampai dicicil berkali-kali. Bahkan ketika ulangan pun harus meminta keringanan kembali. Untuk makan cukup satu kali sehari, semuanya harus banting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Lebih-lebih ketika papaku meninggal, tak ada satupun materi ataupun warisan yang ditinggalkan beliau untuk menopang hidup. Aku harus berusaha lebih keras, berjualan di dalam kelas, membantu tetangga berjualan, pulang sekolah jualan di sekolah arab, sambil belajar mengaji sambil berjualan, hanya untuk bisa membeli buku SKS semasa sekolah.

Menyedihkan sekali, kalau diingat masa kelabu, masa di mana air mata lebih banyak berbicara dibandingkan dengan mulut sendiri. Pernah terbesit dalam hati saking lelahnya mengumpulkan rupiah-rupiah demi menyongsong hari esok, tetapi selalu ingat mamak ku yang gak pernah mengeluh.

Beliau semangat berjualan nasi kuning setiap pagi walaupun sering tidak habis, karena yang jualan nasi kuning juga banyak. Tiap hari berulang mamak lakukan agar bisa menyekolahkan anaknya minimal lulus SMA.

Ingat banget, saat kejadian sore hari, aku menangis sejadi-jadinya hanya ingin dibelikan sepeda, mengingat teman-teman ku semua memiliki sepeda ketika mereka bermain. Seperti kisah upin-ipin yang cuma berlari sambil mengejar, tanpa ada sensasi mengayuh dari sepeda tersebut.

sambil menyapu air mata, Papaku minta maaf. Maaf ya, Papa belum bisa memenuhi keperluan yang kamu inginkan. Tetapi selalu ingat, tanamkan rasa bersyukur kita lebih tinggi dari apapun. Jangan terlalu memandang ke atas, cobalah sesekali melihat kebawah. Walaupun kita bukan orang yang punya, setidaknya kita harus bermanfaat yaa untuk orang lain.

kejadian sore itu, masih membekas dan masih tersimpan rapi dalam memori. Ku pikir dahulu cuma kalimat penenang, ternyata lebih dari itu, Setelah kepergian papaku sekitaran 11 tahun yang lalu, rasanya dunia sudah berbeda, banyak yang hilang dalam diriku, dan tentunya ada perubahan.

Ekonomi mamak sudah membaik, anak-anaknya udah bisa bantu secara materi, mamak tak perlu lagi jualan nasi kuning di muka rumah dengan kondisi yang tidak habis. Mamak tidak perlu risau besok harus makan apa , karena isi kulkas udah full buat makan seminggu. Mamak fokus ibadah, sama menikmati umur yang masih diberikan sama yang maha esa.

Ternyata Benar Warisan Bukan Hanya Materi

Semenjak aku dewasa, hal yang selalu aku tanamkan yaitu bagaimana menjadi bermanfaat untuk orang lain. Orang minta tolong selama aku bisa ya aku bantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun