Mohon tunggu...
khairunisya manza
khairunisya manza Mohon Tunggu... -

jadilah diri sendiri, pantang menyerah, dan apa adanya ;)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehidupan Pemulung Kecil

24 Juni 2013   11:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:30 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia adalah negara yang besar dengan jumlah populasi yang tinggi, namun sayangnya, tidak semua masyarakatnya hidup makmur dan damai. Banyak masyarakat yang mapan di Indonesia, namun tidak sedikit pula masyarakat menengah ke bawah yang hidup bersusah payah demi mencari uang.

Mengumpukan sebanyak – banyaknya uang adalah tujuan mereka hidup demi berjalannya kehidupan damai yang mereka impikan. Sudah tidak aneh lagi kalau kita sering menemukan atau memergoki anak anak kecil membawa tempat seperti tas yang iya kenakan di punggungnya yang terbuat dari kayu yang ia anyam untuk menampung sampah-sampah.
Sangat di wajarkan apabila hal tersebut di lakukan oleh orang-orang dewasa, namun itu sangat di sayangkan apabila anak – anak kecil yang justru melakukannya. Sudah banyak anak di bawah umur membantu para orang tuanya untuk mencari nafkah dengan cara memulung. Walaupun hal seperti itu tidak di haramkan, tetapi itu sangat menyedihkan. Di usianya yang sangat belia mereka seharusnya bersenang-senang menikmati kehidupan seperti anak kecil lainnya.

Memulung memang pekerjaannya namun, di usianya yang masih sangat belia yaitu 9 tahun, bocah kecil yang masih duduk di kelas 3 SD bernama Syahrul Gunawan ini tidak sepantasnya melakukan hal seperti itu. Kewajibannya hanyalah belajar yang baik dan menikmati waktunya seperti anak – anak kecil yang masih beruntung lainnya. Syahrul Gunawan hanyalah satu dari banyaknya pemulung – peulung kecil yang ada di Indonesia, mereka adalah generasi muda Bangsa Indonesia yang sangat di butuhkan peranannya bagi perkembangan dan kemajuan negara di masa yang akan datang.

Ekonomi menjadi faktor utama mereka untuk memulung. Demi membantu kedua orang tuanya mereka para pemulung kecil tidak menghiraukan panasnya matahari, malunya mereka apabila terlihat teman – temannya yang lain, dan waktu berharga yang mereka bisa habiskan untuk bermain.

Sangat di sayangkan, mereka melaksanakan kehidupan sehari – hari yang sama dengan anak – anak kecil lainnya yang hidup dari keluarga menengah keatas, namun yang menyedihkannya, mereka harus memulung sewaktu pulang sekolah. Terkadang mereka masih menggunakan celana sekolah mereka yang berwarna merah dengan kaos yang sudah tidak layak pakai, memikul tas sampah dengan tongkat besi yang mereka bawa untuk mencari sampah yang masih bisa di daur ulang.

Memulung adalah pekerjaan yang mulia sebenarnya, “mereka” rela untuk mengorak-arik sampah agar di dapat sampah yang masih layak pakai untuk di daur ulang. Menyedihkan sekali melihat pemandangan dimana kita harus melihat anak-anak di bawah umur mengorak-arik sampah dengan memakai seragam mereka.

Apabila mereka bisa menangis, mereka akan menagis melihat keadaan mereka yang seperti itu. Memang tidak bisa di salahkan, keadaan lah yang membuat mereka seperti itu, tapi setidaknya, ada bantuan dari pemerntah untuk mengatasi masalah yang kompleks seperti itu.

Pemulung kecil seperti mereka itu adalah generasi muda Indonesia yang sangat di butuhkan oleh negara ini di masa depan. Kita bukannya malu memiliki generasi muda yang bekerja sabagai pemulung, namun seharusnya negara ini kasihan melihat mereka memulungi sampah – sampah demi mendapatkan uang yang tidak seberapa.

Anak – anak kecil itu butuh waktu mereka yang bisa mereka lakukan dengan senang dan damai, bukan untuk membantu orang tua mereka bekerja. Seharusnya kita bisa menyadarkan pemikiran mereka dan orang tua mereka, namun itu mustahil apabila tidak ada tindak lanjut dari pemerintah itu sendiri. Biaya hidup yang cukup tinggi salah satu faktornya, sudah sepatutnya pemerintah memberikan kewenangannya untuk membantu rakyat – rakyat kecil kita agar tidak terlihat lagi pemandangan di mana anak – anak di bawah umur memulung sampah demi mendapatkan uang yang tidak sebanding dengan usahanya.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya pemerintah untuk bisa lebih intens dan serius menanggapi dan menyelesaikan masalah – masalah sosial seperti Syahrul Gunawan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun