Mohon tunggu...
khairul amal
khairul amal Mohon Tunggu... Perangkat Desa -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kita Ber-Islam untuk Berpikir, Bukan Gontok-Gontokan

29 Desember 2018   23:30 Diperbarui: 29 Desember 2018   23:37 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh yeah, ini bukan soal dukung mendukung paslon di PILPRES 2019 nanti. Takbir!!!So, izinkan saya berpendapat soal ucapan "selamat natal" KH. Ma'ruf Amin kepada saudara-saudara kita nonmuslim (Nasrani) yang banyak dikritik oleh saudara-saudaraku semuslim, sebangsa, dan setanah air.

Dalam opini saya ini jika teman-teman pembaca lalu menduga bahkan sampai menuduh saya ini muslim liberal, sekuler atau apalah pendapat kalian, saya hanya ingin katakan bahwa surga & neraka adalah hak prerogative Allah SWT. Dan jika saya yang gagal paham, maka mohon pencerahannya dan luruskanlah dalam kolom komentar.

Jadi begini pendapat saya wahai saudara-saudaraku seiman, sebangsa dan setanah air, bagi saya beragama (berISLAM) itu simple. Hanya tiga syaratnya, Pertama jagalah hubunganmu dengan ALLAH SWT (HABLUMMINALLAH) yang dimana didalamnya semua hal yang bernilai ibadah hanya ditujukan kepada-NYA semata.

Kedua, jagalah hubunganmu dengan sesama Manusia (HABLUMMINANNAS). Poinnya adalah "sesama manusia" bukan sesamamu yang beragama islam. Nah, sampai disini bagi saya sungguh jelas, apa yang dilakukan KH. Ma'ruf Amin bukanlah sesuatu yang keliru apalagi sampai dikatakan sesat. Hal tersebut bagi saya adalah upaya Pak Kiyai "menjaga hubungan" sesama kita agar tetap harmonis dalam pengertian yang sangat luas -

Ketiga & terakhir, jagalah hubungan dengan alam, lha dengan alam saja kita ditekankan agar menjaga hubungan apalagi hubungan antar sesama manusia, sangat jelas kan??? Maka sebagai penutup, wahai kaumku janganlah terlalu cepat ngos-ngosan atau kebakaran jenggot bila membaca atau mendengar isu yang berkaitan dengan agama, kaji dan pelajarilah.

Meski seorang Kiyai juga adalah manusia namun bagi mereka untuk melakukan tindak "kesesatan" mereka jugakan pasti mikir.
Wallahu alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun