Mohon tunggu...
khairul ikhwan d
khairul ikhwan d Mohon Tunggu... Penulis - pernah main hujan

sedikit demi sedikit, lama-lama habis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tentang Menjual Artikel

15 Februari 2022   19:50 Diperbarui: 15 Februari 2022   22:42 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Berburu Honor dengan Artikel. / khairulid

Setelah satu dekade buku ini masih relevan dengan situasi sekarang. Menulis tetap memberikan penghasilan, tetapi sebagian surat kabar sudah berubah bentuk karena digerus perkembangan zaman. Bahkan tutup.

Judul buku ini menggambarkan langsung isinya, Berburu Honor dengan Artikel: Tip dan Strategi Menangguk Rupiah dari Surat Kabar. Mencari uang dengan cara menulis artikel.

Menurut penulis buku ini, Supadiyanto, selain uang ada beberapa benefit lainnya yang akan diperoleh jika menjadikan menulis sebagai profesi. Pertama profesi ini tidak mengenal istilah pensiun (hal xvii). Kemudian, penulis juga akan lepas dari situasi terdikte oleh rutinitas kerja. Tidak terhimpit prosedur protokoler di perkantoran dan aturan formal lainnya.

Penulis tidak akan berhadapan dengan situasi itu karena bisa melakukan pekerjaannya di mana saja. Apalagi profesi menulis dapat dikatakan sebagai profesi yang tidak membutuhkan modal besar selain wawasan yang luas dan keinginan yang kuat untuk menjadi penulis profesional (hal xviii).

Menjadi penulis pun tidak selalu harus berakhir menjadi wartawan yang menulis berita. Di tangan para sastrawan, karya tulis itu berubah menjadi cerpen, novel, esai, puisi, sajak, cerita bersambung, dan lain sebagainya. Oleh para kolumnis karya tulis itu dinamakan artikel. Sedang di mata para peneliti dan akademikus, karya tulis itu disebut skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain (hal 15).

Proses menjadi penulis itu sangat terkait dengan komitmen. Nasihat utamanya: tulis saja jangan berkutat di aspek teori. "Saran saya, tulis saja terlebih dahulu apa saja yang ingin Anda tulis. Soal teori dan teknis menulis, bisa diperoleh sambil jalan. Karena patut diingat, menulis itu lebih menyangkut soal keterampilan, jadi perbanyak saja porsi latihan (tindakan) menulis" (hal 17).

Proses latihan akan meningkatkan kemampuan menulis jadi semakin baik. Namun kaitannya dengan penghasilan, yang bersumber dari honor menulis itu, maka profesi ini tidak menjanjikan hasil yang membuat kaya-raya. Karena pekerjaan menulis, memang tidak menjanjikan banyak fulus dan kemudahan finansial, kecuali bagi mereka sudah kesohor. Begitu pun tetaplah bercita-cita menjadi penulis, dan tunjukkan bahwa Anda bisa kaya, populer, dan semakin cerdas melalui karya-karya tulis yang Anda hasilkan (hal 19).  

Pada beberapa bagian lainnya buku ini menyajikan sebakul pengalaman penulisnya yang banyak menulis artikel di beberapa media cetak. Selain itu disajikan juga materi tentang 31 pertanyaan tentang menulis artikel, yang bersumber dari tanya-jawab yang muncul dalam seminar maupun kursus yang diampu penulis buku ini.

Misalnya tentang kiat membuat judul yang menarik. Bagaimana agar artikel bisa dimuat segera di media cetak? Bagaimana cara mendapatkan ide untuk menulis artikel, bagaimana mengatasi kendala menulis, dan pertanyaan kunci, berapa besar honor yang diberikan redaksi jika tulisan dimuat?

Disajikan juga tabel tentang besaran honor yang diberikan media-media cetak itu. Kompas, Jawa Pos, Suara Pembaruan, Koran Tempo, Wawasan hingga Pelita. Mulai dari Rp 125 ribu hingga Rp 1 juta (hal 133). Penulis sendiri menyatakan pernah mendapat honor tertinggi sebesar Rp 1 juta saat menulis di Suara Pembaruan tahun 2009, plus potong pajak lima persen (hal 13).

Buku ini diterbitkan pada tahun 2012. Maka sebagian besar datanya merujuk kepada tahun tersebut, maupun beberapa tahun di belakangnya. Sebab itu akan ada perbedaan data jika merujuk pada tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun