Mohon tunggu...
Khairul Azmi
Khairul Azmi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Insyaallah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

7 Tahun STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Tetap Belajar, Berkarya, dan Berinovasi di Tengah Pandemi

24 September 2021   12:55 Diperbarui: 24 September 2021   12:59 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan peringatan milad ke-7 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh merupakan salah satu agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh kampus STAIN untuk mengingat dan terus berevolusi agar dapat terus melangkah maju dalam mengembangkan setiap potensi untuk menjadi kampus terbaik yang bernuansa islami. 

Usia 7 tahun bagi banyak makhluk bertulang belakang merupakan usia yang masih sangat muda. Bahkan untuk ukuran manusia adalah usia yang masih sangat belia. Namun berbeda dengan makhluk hidup, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dapat memiliki usia yang masih muda, tetapi memiliki kinerja yang sangat bagus. 

Hal ini dikarenakan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh ini yang dinahkodai oleh manusia-manusia yang memiliki visi dan pandangan jauh kedepan, memiliki semangat yang menyala-nyala, dan kemampuan yang tinggi.

Walaupun usia STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh baru beranjak 7 tahun, namun kampus ini telah memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan dan menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan upaya untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Terdapat Tokoh-tokoh hebat yang telah berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan kampus hijau tersebut. Sejarah panjang tersebut tentu tidak semuanya berjalan dengan lancar. 

Terdapat beberapa masa pula yang menunjukkan kondisi kampus hijau itu dalam situasi yang tidak begitu menggembirakan, sehingga perlunya dilakukan upaya-upaya yang luar biasa dalam Melawati masa-masa sulit yang dialami semasa kampus hijau ini berdiri dibumi Teungku Umar.

Setiap halangan dan rintangan terus dilalui bahkan PANDEMI sekalipun tidak begitu berarti, bahkan sampai bila mana kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh tersebut terseret ke meja hijau dengan permasalahan sengketa tanah yang membuat fasilitas gedung kampus disegel paksa oleh beberapa oknum masyarakat. 

Namun dengan segala potensi yang dimiliki oleh kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh mampu memenangkan kembali hak atas apa yang dimilikinya, bahkan kini kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh tersebut sudah terakreditasi baik sekali.

Meski begitu kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh tidak hanya berhenti disitu, kini kampus hijau tersebut terus berbenah menuju IAIN Meulaboh, agar dapat terus melahirkan generasi muda yang mampu bersaing dan berinovasi di zaman yang semakin canggih ini. Sehingga suatu saat kelak dapat menjadi kampus kebanggaan masyarakat Aceh, khususnya untuk masyarakat barat selatan Aceh.

Pandemi belum berakhir namun upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan terus dilakukan, dari biasanya proses belajar mengajar tatap muka atau berkumpul dalam suatu ruangan atau tempat kini sebagian mahasiswa harus belajar via virtual, protokol kesehatanpun diterapkan mengingat keselamatan yang paling utama. 

Berbagai upaya dilakukan untuk dapat terus memberikan yang terbaik, termasuk vaksinasipun dilakukan agar dapat menyelamatkan seluruh sivitas akademika kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dalam menyambut tatanan baru atau new normal.

Pengabdianpun terus dilakukan, meski ditengah pandemi seperti saat ini STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh terus melakukan pengabdiannya kepada masyarakat, dengan karya-karya yang dihasilkan oleh kampus hijau tersebut, kini mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat. Bibit-bibit terbaik terus lahir dari perguruan tinggi negeri tersebut, bergai keterampilanpun mampu dicetus, sehingga tidak sedikit alumni dari kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh yang mampu bersaing dalam mendapatkan ataupun menciptakan lapangan pekerjaan.
Kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh itu merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang unggul, kampus hijau tersebut unggul pada konsep yang mengintegrasikan antara ilmu dan agama, antara faktor idealis dan faktor praktis, antara konsep spiritual dan materialis, antara konsep duniawi dan rohani. Hebatnya lagi, konsep tersebut didukung dengan adanya sistem. Sistem yang mengintegrasikan antara bagaimana mencapai kompetensi keilmuan dan pengalaman dalam pembelajaran agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun