Mohon tunggu...
Khairina Retnaningtyas
Khairina Retnaningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perhatikan Kemampuan Ekspresif Anak Sejak Dini

16 Maret 2021   21:32 Diperbarui: 16 Maret 2021   21:37 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu kita sudah tak asing dengan bahasa bukan. Nah, sebenarnya bahasa yaitu hal yang sangat penting dan hal mendasar yang harus dimiliki manusia. Dengan bahasa, maka akan memudahkan kita untuk berinteraksi dan juga untuk mengutarakan apa saja ide-ide yang kita miliki kepada orang lain.

Perlu diketahui bahwa bahasa ekspresif yaitu kemampuan untuk mengutarakan perasaan, menggambarkan dan juga memberikan suatu ide. Terkadang dalam pengungkapan hal-hal tersebut juga sangat sulit, seperti yang dialami oleh anak-anak. Mereka sulit untuk mengungkapkan ide-ide yang mereka miliki.

Selain itu, bahasa ekspresif merupakan kemampuan anak untuk menyelaraskan pemikiran dengan sebuah kalimat. Dengan kata lain, ide-ide yang diciptakan akan dirangkai, kemudian ide-ide tersebut akan disusun dan dikeluarkan menjadi sebuah kalimat yang lebih dimengerti, sehingga memudahkan pendengar untuk menangkap maksud dari ide-ide yang sebelumnya diutarakan.

Sedangkan menurut Fizal (2008) dalam Kusbudiah menyatakan bahwa bahasa ekspresif merupakan bahasa yang doucapkan secara lisan dimana dalam berbicara akan membentuk mimik, intonasi serta gerakan tubuh untuk mendukung proses komunikasi. Dengan melalui pengalaman, maka anak akan mempelajari bahasa ekspresif, dengan begitu anak-anak akan belajar bahasa sesuai aturan-aturan dalam berbahasa dan juga pemahaman mengenai kosakata yang akan terus bertambah disetiap rentang usia anak.

Tidak hanya itu, untuk memperoleh pengetahuan mengenai bahasa ekspresif, maka terdapat karakteristik yang harus diketahui dan harus dipahami mengenai bahasa ekspresif.

Pada rentang usia 4-6 tahun terdapat karakteristik yang dapat kita jumpai dalam kemampuan bahasa ekpresif anak, yaitu sebagai berikut.

  • Kemampuan bahasa anak dalam merangkai sebuah kalimat akan berkembang dengan cepat. Kemampuan tersebut juga semakin baik dan benar.
  • Fonem dan sintaks yang mereka gunakan kurang lebih mencapai kisaran 90%.
  • Anak-anak sudah dapat membaur dalam suatu pembicaraan yang ada di sekitar mereka. Kemampuan anak untuk mendengarkan dan memberi tanggapan juga berjalan semakin maksimal.
  • Pada usia 4-6 tahun, kosa kata yang mereka kuasai kurang lebih mencapai 2500 kata.
  • Kebanyakan kosa kata yang diucapkan anak pada usia ini yaitu hanya seputar warna, rasa, perbedaan, tekstur (halus dan kasar), suhu (panas dan dingin), dan kosa kata-kosa kata ringan lainnya.
  • Mereka juga sudah mampu menjadi pihak pendengar, dan dengan mendengarkan pula mereka akan mencerna setiap kalimat yang keluar, setelah itu mereka akan memprosesnya menjadi sebuah ide, dan yang terakhir dari ide tersebut akan disampaikan kepada lawan bicara.

Adapun hal yang tidak kalah penting mengenai bahasa ekspresif anak selain hal-hal diatas. Dengan adanya tahapan perkembangan bahasa ekspresif anak maka kita dapat mengetahui bagaimana saja proses-proses yang dilalui anak dalam berbahasa ekspresif dan anak juga harus mendapatkan rangsangan dengan menyesuaikan perkembangan anak, agar anak dapat memperoleh kemampuan sesuai dengan usianya. Tahapan ini dibagi menjadi 3, yaitu:

  • Perkembangan bicara pra sekolah. Pada tahap ini, perkembangan bicara anak terjadi sebelum memasuki masa sekolah. Pada masa ini tahapan dibagi lagi menjadi tiga, yaitu tahap penanaman, tahap telegrafis, dan tahap transformasial.
  • Perkembangan bicara kombinatori
  • Perkembangan bicara masa sekolah

Selain itu, ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa ekspresif anak. Faktor ini dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut pemaparannya.

Faktor internal (berasal dari dalam)

  • Faktor intelegensi,
  • Faktor jenis kelamin, dan
  • Perkembangan motorik anak.

Faktor eksternal (berasal dari luar)

  • Keluarga,
  • Lingkungan, dan
  • Status sosial. Terkadang anak yang berasal dari kalangan bawah akan mengalami hambatan dalam proses pengembangan bahasa. Berbeda dengan anak yang berasal dari kalangan atas dan menengah, perkembangan bahasa yang mereka alami cenderung lebih cepat. Tetapi semua itu tidak bisa dijadikan sebagai patokan karena semuanya tergantung dari masing-masing individu dan bagaimana cara mereka menyikapinya.

Apabila faktor-faktor atau dalam proses pengembangan bahasa ekspresif anak tidak berjalan maksimal, maka akan terjadi gangguan pada perkembangan bahasa tersebut. Salah satu akibatnya yaitu adanya keterlambatan berbicara yang dialami anak. Anak yang mengalami gangguan bahasa ekspresif ini mereka hanya memahami dan menangkap apa yang dibicarakan orang sekitarnya, tetapi mereka tidak dapat mengekspresikan bahasa secara lisan berdasarkan usianya. Tanda-tanda yang bisa dilihat dari gangguan ini yaitu:

  • Keterbatasan kosa kata
  • Kesulitan dalam memilih kata
  • Menyingkat kata-kata yang terlalu panjang
  • Kalimat tidak sempurna
  • Salah menempatkan kata
  • Hanya bisa menggunakan beberapa kata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun