Komunikasi Kesehatan itu Penting!

Pada bab ke sembilan dari teori yang sudah disampaikan di mata kuliah Komunikasi Lingkungan dan Kesehatan ini akan membahas khusus mengenai Komunikasi Kesehatan. Yang pertama akan dijelaskan dahulu apa itu komunikasi. Teman-teman pasti sudah tahu apa itu komunikasi, komunikasi adalah pertukaran informasi yang memiliki makna antara para mereka yang berkomunikasi. Menurut U.S. 

Office of Disease Prevention and Health Promotion tahunn 2004 menuliskan bahwa komunikasi memiliki beberapa tujuan seperti memulai tindakan, untuk mengetahui kebutuhan dan persyaratan, bertukar informasi meliputi ide-ide, perilaku dan kepercayaan, dapat memahami atau mengerti, dan mampu membangun dan menjaga hubungan. Oleh karena itu komunikasi memainkan peran yang penting dalam menyampaikan hal seputar kesehatan beserta promosinya. 

Sesuai dengan apa yang tertulis di pedoman Healthy People 2010 bahwa komunikasi kesehatan meliputi studi dan penggunaan strategi komunikasi untuk menginformasikan dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat demi meningkatkan kesehatan. Dan hal tersebut termasuk ke dalam domain komunikasi dan kesehatan.

Kampanye kesehatan biasanya menggunakan cara yang tradisional yaitu dengan menggunakan komunikasi media massa seperti papan pengumuman yang dapat diakses oleh publik seperti billboards,radio, dan televisi, bahkan dapat berupa pamplet untuk menyampaikan pesan akan kesehatan. Selain itu, bentuk komunikasi kampanye kesehatan juga melalui program-program komunitas-komunitas atau dimasukkan ke dalam teknik pemasaran sosial. 

Dengan bertambahnya akan kemajuan kegiatan kesehatan menjadi sebuah keuntungan tersendiri di era teknologi digital ini. Keuntungan itu adalah dengan semakin mempermudah penyebaran komunikasi kesehatan melalui CD-ROM, World Wide Web,yang mampu menargetkan audiens, menyesuaikan pesan, dan dapat melibatkan orang-orang untuk terlibat dalam pertukaran komunikasi yang interaktif dan terus-menerus mengenai kesehatan.

Oleh Centers of Disease Control and Prevention dalam komunikasi kesehatan diidentifikasikan dengan berbagai level dari dampak yang ditimbulkan:

The Individual:Target individu merupakan target yang paling mendasar yang berhubungan dengan kesehatan yang dapat mengalami perubahan karena perilaku individu dapat mempengaruhi status kesehatan. Komunikasi dapat mempengaruhi kesadaran, pengetahuan, sikap, keefektivian dari diri sendiri, dan kecakapan dalam merubah perilaku. Aktivitas apapun dalam level berapapun mampu memberikan efek dan mampu memberikan dukungan kepada perubahan diri individu.

The social network:hubungan percintaan maupun pertemanan yang dimiliki oleh seseorang dapat berpengaruh secara signifikan kepada kesehatannya. Program komunikasi kesehatan mampu membentuk bagaiamana suatu grup relasi (pertemanan-kolega) dapat mengubah pola komunikasi atau konten percakapan yang ada di dalam grup itu sehingga dapat disimpulkan bahwa opini dari teman sepermainan mampu menjadi poin dalam program kesehatan sehingga dapat membantu dalam program kesehatan.

The organization:organisasi manapun yang memiliki struktur yang baik, seperti asosiasi, clubs, dan bahkan yang terkait dengan urusan sipil seperti sekolah, layanan kesehatan, mempunyai inti bahwa organisasi mampu menjadi media dalam menyampaikan pesan kesehatan kepada anggotanya, dapat pula memberikan dukungan dalam setiap upaya yang telah dilakukan oleh masing-masing individu / anggota organisasi, dan memberikan peraturan yang dapat memberikan perubahan.

The community:kesejahteraan kolektif masyarakat dapat dipupuk dengan menciptakan struktur dan kebijakan yang mendukung gaya hidup dan dengan mengurangi atau menghilangkan bahaya sebagai bentuk pencegahan dalam lingkungan sosial dan fisik. Aspirasi-aspirasi yang berasal dari masyarakat dapat dikumpulkan dan diseleksi, lalu dilaksanakan oleh organisasi atau lembaga yang terkait dengan kesehatan dan dapat pula berpengaruh kepada kesehatan seperti sekola, lokasi pekerjaan, pengaturan kesehatan, kelompok masyarakat, dan lembaga pemerintah.

The society:masyarakat secara keseluruhan memiliki pengaruhh yang cukup banyak kepada perilaku individu, termasuk norma-norma dan nilai-nilai, sikap, dan pendapat, hukum dan kebijakan, dan bentuk fisik, ekonomi, budaya, dan informasi apapun mengenai lingkungan.