Mohon tunggu...
Khadin Bangsawan
Khadin Bangsawan Mohon Tunggu... Guru - Nil Satis Nisi Optimum

Tidak ada yang lebih baik kecuali menjadi yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aksi Nyata Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

5 Mei 2021   11:08 Diperbarui: 11 April 2023   08:14 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Latar Belakang

Saat pandemi Covid-19 mulai melanda di Indonesia semua bidang kehidupan mengalami perubahan yang signifikan seperti halnya di bidang pendidikan. Pemerintah Pusat tidak berani mengambil risiko besar demi keselamatan anak didik bangsa. Demikian pula halnya dengan Pemerintah Daerah tempat saya mengajar, yakni Kota Bandar Lampung.

Oleh karena itu yang biasanya sekolah dicirikan dengan pendidikan dan pengajaran melalui tatap muka langsung bersama peserta didik, dengan situasi seperti ini mewajibkan semua sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh atau siswa belajar dari rumah.

Setiap sekolah diberikan kewenangan untuk memilih pembelajaran jarak jauh berupa dalam jaringan (daring), luar jaringan (luring), maupun kombinasi daring dan luring yang disesuaikan dengan kondisi kelas masing-masing. Kurikulum sekolah disesuaikan dengan kurikulum darurat masa adaptasi kebiasaan baru dengan mengesensialkan/menyederhanakan kurikulum nasional. Tujuan pembelajaran saat ini tidak menitikberatkan pada penuntasan kurikulum, tapi lebih melatih kecapakan hidup siswa.

Di SD Negeri 1 Labuhan Ratu tempat saya bertugas, di kelas VI B, kombinasi antara daring dan luring kami terapkan melihat kondisi latar belakang kehidupan setiap siswa berbeda. 

Pada awal diterapkan pembelajaran jarak jauh ini tepatnya pertengahan bulan Maret 2020 sebagian besar siswa merasa kurang nyaman, banyak kendala yang dihadapi seperti perangkat gawai tidak semua siswa memiliki karena digunakan bersama dengan orang tua yang terbentur dengan waktu bekerja mereka, kendala kuota dan jaringan, serta kendala-kendala lainnya.

Alhasil melihat situasi seperti itu kami memanfaatkan sistem luring dengan menugaskan siswa untuk mengikuti pembelajaran melalui siaran TVRI dan memberikan kegiatan kecakapan hidup seperti melakukan aktivitas positif selama di belajar di rumah dan mengisi jurnal kegiatan harian. Sekali waktu kami melaksanakan tatap muka virtual melalui aplikasi Google Meet meskipun tidak semua siswa bisa mengikuti terpenting kami ingin memberikan pengalaman menggunakan aplikasi pembelajaran kekinian.

Pembelajaran luring pun beberapa siswa menyepelekan untuk mengikutinya. Satu minggu berjalan kami melakukan survei untuk mengetahui kendala yang dihadapi orang tua dan siswa bersangkutan. 

Survei memperlihatkan data yang tidak akurat hanya beberapa orang tua dan siswa menyampaikan dengan jujur kendala dan pembelajaran jarak jauh yang diinginkan karena tidak diimbangi dengan aksi nyata mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh ini dengan penuh disiplin dan keyakinan.

Pembelajaran pun tetap kami laksanakan tanpa terlalu memprioritaskan beberapa siswa yang tidak antusias dalam mengikuti dengan berbagai alasannya. Kami sudah melakukan berbagai upaya dengan menghubungi orang tua/wali siswa terkait kendala siswa bersangkutan dan memberikan solusi agar mampu mengikuti pembelajaran.

Melihat pengalaman PJJ pada kelas sebelumnya seperti itu, kami pun melakukan analisis dan diagnostik pra kognitif pada kelas baru ini. Sebelum pembelajaran dimulai kami mendata siswa yang memiliki perangkat gawai sendiri dan yang menggunakan bersama dengan orang tuanya, melakukan kesepakatan kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun