Terimakasih IndiHome, Terimakasih Bapak-Ibu Kos

Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang mengubungkan jaringan komputer dengan fasilitas komputer di seluruh dunia. Dewasa ini ativitas keseharian manusia rasanya tak lepas dari penggunaan manfaat internet. Jaringan komputer/ internet ditemukan pertama kali pada projek rahasia tahun 1969 melalui ARPANet (Advanced Research Project Agency Network). Koneksi internet pertama di Indonesia pada tahun 1983 dan baru satu tahun kemudian jaringan UINet (University of Indonesia Network) resmi tersambung dengan jaringan internet global UUNet, salah satu internet service provider atau penyedia layanan internet pertama dan terbesar di Indonesia. Berkat jasa dari Joseph Luhukay, seorang akademisi dari Departemen Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengembangkan jaringan UINet di kampus UI (Universitas Indonesia) lah sehingga negara kita tercatat sebagai negara Asia pertama yang terhubung dengan jaringan internet global. Demikian hingga berkembang pesat seperti sekarang ini. Meskipun hingga sekarang Indonesia masih merupakan negara di Asia Tenggara terlambat dalam kecepatan rata-rata internet. Speedtest Global Index menyebutkan per Desember 2021 rata-rata kecepatan unduh internet bergerak Indonesia hanya 15,44 Mbps sedangkan kecepatan unggah sebesar 9,19 Mbps dan latensi 28 ms. Mengingat wilayah geografis Indonesia yang jauh lebih luas dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya sehingga sangat berpengaruh pada pemerataan infrastruktur internet ke seluruh pelosok negeri. Selain itu berkaitan dengan banyaknya jumlah penduduk tercatat lebih dari 270 juta jiwa (data kependudukan semester II tahun 2021 versi MENDAGRI) sehingga pengguna internet di Indonesia juga bertambah.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet kian meningkat terlebih semenjak era pandemi beberapa waktu lalu. Badan pusat statistik mencatat sepanjang tahun 2021 terdapat 21 juta pengguna yang baru merasakan manfaat internet. Terutama para pelajar sekolah yang menerapkan sistem daring maupun pekerja kantoran yang menerapkan kebijakan WFH (Work From Home). Sebagian instansi bahkan memberikan fasilitas berupa subsidi kuota paketan internet seperti yang saya alami ketika berada di kelas 3 sebuah SMU swasta. Namun sepertinya tidak sepenuhnya membantu karena 50 GB paket internet gratis yang diberikan masih harus dibagi sekian GB untuk Ruang Guru, Zoom meeting dan sosmed. Dalam penggunaannya tidak bisa dipastikan paketan mana yang lebih sering digunakan, alias tidak sesuai dengan pembagian kuota yang ditentukan. Alhasil masih harus membeli paket internet secara mandiri. Rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan tambahan dalam sebulan bisa menghabiskan Rp.200.000,-. Bagaimana tidak, hampir 7 jam setiap harinya dihabiskan untuk zoom meeting sebagai pengganti pembelajaran tatap muka bagi full-day school yang biasa beroperasi from 7A.M till 5P.M setiap harinya. Ditambah lagi kegiatan ekstrakulikuler disaat weekend, tugas-tugas sekolah yang cukup menguras energi, kuota dan juga biaya. Sempat terbesit ingin memasang IndiHome tapi sayangnya wilayah tempat tinggal saya belum termasuk dalam jangkauan. Ya sudah, terima nasib saja sementara waktu.

Memasuki era new normal dan dinyatakan lulus dari SMU lantas melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Hingga akhirnya diterima di salah satu perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan cukup memuaskan rasanya apalagi sebagai alumni sekolah angkatan pandemi. Jarak dari rumah ke kampus yang cukup jauh dan kebetulan tidak bisa menggunakan kendaraan pribadi, saya pun memutuskan untuk ngekos. Beruntung mendapatkan tempat kos yang cukup dekat dengan kampus, sekitar 3 menit dengan motor dan 10 menit dengan berjalan kaki. Ruang kamar seluas 3x3 meter persegi yang cukup nyaman dengan fasilitas kamar mandi dalam, dapur umum plus kulkas, tempat jemuran, OB, CCTV, parkiran luas dan listrik token pribadi. Dan yang paling penting adalah free wifi 7x24 jam included biaya kos bulanan. Ternyata tidak kesampaian pasang IndiHome dirumah ujung-ujungya malah dapat gratisan. Lumayan menghemat pengeluaran kuota perbulan karena di kampus dan kosan ada fasilitas free wifi. Mau bikin makalah, artikel, Zoom meeting, atau tugas-tugas kampus lainnya sat-set lah! Dengan kecepatan internet unlimited hingga 300 Mbps cukup stabil dan tahan terhadap berbagai cuaca, IndiHome sangat membantu untuk merasakan manfaat internet dalam aktivitas sehari-hari. Pagi hari surfing internet lancar jaya, siang/ sore sepulang kuliah cari materi tugas tanpa batas, malam hari kerjain tugas plus kirim file bebas hambatan, bikin tidur jadi tenang dan nyenyak setiap harinya. Mau siang atau malam, kondisi panas terik ataupun hujan badai tak jadi masalah. Dan..bukan cuma tugas kuliah yang aman terkendali, kebutuhan entertainment pun terpenuhi. Selayaknya ABG jaman sekarang yang menggandrungi budaya Korea, IndiHome sangat mendukung aktivitas para penggemar drakor maupun K-popers untuk download & streaming sesuka hati. Sah-sah aja asalkan bisa membagi waktu dengan baik dan seimbang. By the way masih ditunggu kehadiran IndiHome di wilayah tempat tinggal kami loh! IndiHome by Telkom Indonesia andalan internetnya Indonesia! *deeja

referensi:

https://voi.id/memori/57165/internet-masuk-indonesia-dalam-sejarah-hari-ini-7-juni-1994

https://m.bisnis.com/teknologi/read/20220213/101/1499910/kecepatan-internet--indonesia-terendah-di-asia-tenggara-ini-alasannya#

Terimakasih IndiHome, Terimakasih Bapak-Ibu Kos https://t.co/ZOZaSM9OZv #InternetnyaIndonesia #AktivitasTanpaBatas #IndiHomeBlogCompetition2022— Deejannisa (@deejannisa) July 15, 2022