Mohon tunggu...
Kezia Christabelle M
Kezia Christabelle M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Karya Tulisan

Menulis dengan jujur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Kehidupan Kehidupan di Era Covid-19

31 Juli 2021   23:41 Diperbarui: 1 Agustus 2021   20:47 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus corona pertama kali muncul di Wuhan, Cina, di laporkan kepada WHO sendiri pada tanggal 31 Desember 2019. Namun penelitian dari Universitas Hardvard sendiri melakukan penelitian dengan mengecek satelit lalu lintas sekitar rumah sakit Wuhan dan menemukan beberapa orang kemungkinan mulai terinfeksi pada akhir agustus 2019. Dan kemudian pada Agustus 2020 WHO telah menetapkan covid sebagai pandemi global.

Covid-19 sendiri mulai menyebar ke Indonesia sejak Presiden Jokowi mengatakan bahwa ada warga Jepang yang terpapar virus covid ini sepulangnya dari Indonesia . Dan setelah diselidiki ternyata WNA dari Jepang itu telah berkontak dengan 2 warga di Indonesia yaitu seorang Ibu berumur 64 tahun dan putrinya yang berumur 31 tahun. Mereka dinyatakan positif covid pada tanggal 1 Maret 2020 dan kasus pertama ini diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020. Semenjak itulah virus Covid-19 ini tersebar di seluruh Indonesia dan terus meningkat hingga saat ini.

Terjadinya pandemi global ini menyebabkan banyaknya perubahan kehidupan di setiap lapisan masyarakat seluruh dunia. Ekonomi, kesehatan mental, gaya hidup, semuanya perlahan berubah dan beberapa orang mulai beradaptasi dengan perubahan yang diharuskan terjadi. Setiap kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus disertai keamanan protokol, seperti harus memakai masker, menjaga jarak aman minimal 1 meter, dan selalu mencuci tangan setelah berpergian.

 Sejak adanya penyebaran covid-19 di Indonesia, pemerintah pun menetapkan PSBB untuk mencegah adanya penularan bersekala besar. Kantor kantor menerapkan sistem Work From Home dan sekolah sekolah pun menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh yang membuat kita harus melakukan segalanya dari rumah. Tentu hal ini menjadi salah satu contoh perubahan kehidupan di era pandemi ini.

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sendiri ditekankan oleh Presiden Jokowi dalam Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2020. DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang menerapkan PSBB ini pada tanggal 10 April kemudian diikuti daerah daerah lain beberapa hari selanjutnya. 

Selama adanya PSBB ini, warga daerah sekitar yang mengadakan PSBB mandiri ini diminta untuk tidak keluar rumah jika tidak penting dan berkumpul kelompok dalam jumlah besar. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kehidupan sosial kita, dimana kita dipaksa untuk melakukan segalanya melalui virtual, banyak kendala dalam berkomunikasi, merasa jenuh karena tidak bisa bertemu teman dan rekan kerja. Hal ini adalah salah satu perubahan besar yang dirasakan dalam setiap individu.

Pandemi juga mnegakibatkan krisis ekonomi di Indonesia. Akibat dari pandemi ini juga mengarah pada perusahaan perusahaan di Indonesia. Banyak perusahaan mengalami kebangkrutan yang dimana mengakibatkan banyaknya Tenaga Kerja yang diberhentikan. Pada tanggal 22 Januari 2021 Menteri BUMN, Erick Tohir mengungkapkan ada sekitar 3,5 Juta tenaga kerja yang dirumahkan akibat pandemi Covid-19 ini. Ditambah juga terdapat 53% tenaga kerja baru umur produktif yang memerlukan pekerjaan. Hal ini menambah jumlah pengangguran di Indonesia, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran sudah mencapai 29,21 Juta. Hal ini menyebabkan kita diharuskan berfikiran kreatif untuk menciptakan inovasi untuk tetap bertahan hidup dari krisis ekonomi akibat covid ini.

Di situasi seperti ini kita juga dipaksa untuk melakukan segalanya dari rumah, sehingga sulit untuk kita berjumpa dengan teman, kerabat, dan rekan kerja secara langsung. Kehidupan sosial kita berubah cukup pesat dan itu juga pasti mempengaruhi psikologis kita. Kejadian kejadian yang tak pernah terfikirkan sebelumnya secara tiba tiba mengharuskan kita mengalami semua itu. 

Kehilangan orang yang kita sayang, kecemasan akan tertular virus covid-19, panic buying, frustasi dan kebosanan akibat keharusannya untuk tetap dirumah dan tidak dapat bertemu teman dan kerabat, kegelisahan akibat tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti minum, makan, dan tempat tinggal, juga kesehatan mental tenaga kesehatan yang diharuskan bekerja berkali kali lipat lebih keras dan harus tetap melindungi kesehatan mereka, kesehatan mental para pasien covid, dan masih banyak kekhawatiran mental lainnya.

Semua hal itu membuat setiap kehidupan di lapisan masyarakat berubah secara tiba tiba dan kita diharuskan untuk beradaptasi akan keadaan ini. Dan mungkin kehidupan setelah ini pun tidak bisa kembali sama seperti sebelum covid-19 menyerang seluruh dunia. Setiap manusia di bumi ini sedang berjuang bersama sama untuk kehidupan yang lebih baik kedepannya. 

Pemerintah berusaha memulihkan keadaan negaranya, para tenaga kerja berusaha bertahan hidup dan mungkin mulai mencoba inovasi baru seperti usaha kecil untuk bertahan hidup, para tenaga medis sedang berjuang untuk memberi yang terbaik untuk menyembuhakan pasien pasiennya, setiap keluarga berusaha untuk saling menguatkan, orang tua terus berusaha menghidupi anak anaknya, anak anak juga sedang berusaha melawan serangan psikologis di usia yang rentan ini dan terus belajar dengan giat untuk meneruskan pendidikannya. Semuanya sedang berjuang walau ditengah perubahan kehidupan yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun