Era digital telah membawa banyak perubahan yang besar bagi dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan akses yang lebih luas dan mudah kepada sumber belajar, media pembelajaran, dan metode pembelajaran yang beragam. Yang awalnya hanya digunakan sebagai sumber materi dan pengetahuan, kini telah dimanfaatkan sebagai alat utama bagi guru dan murid untuk saling berhubungan. Banyak aplikasi yang dikembangkan dan diciptakan untuk memfasilitasi pendidikan dengan lebih baik, seperti Google Classroom, Microsoft Teams, dan Zoom.
Perkembangan tersebut membawa perubahan yang besar, salah satu perubahannya adalah cara belajar siswa. Jika dahulu pembelajaran lebih terpusat pada guru di depan kelas, kini siswa memiliki akses tak terbatas terhadap informasi melalui internet. Mereka dapat belajar secara mandiri, menyesuaikan kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri. Ini menuntut sistem pendidikan untuk menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan individual setiap siswa
Membahas soal teknologi, memang teknologi di zaman sekarang sangat lah kita perlukan dalam banyak hal, salah satunya dalam hal dunia pendidikan, yang mana perkembangan teknologi di harapkan sebagai senjata ampuh untuk masa depan, Â perkembangan teknologi sangat membantu siswa berproses baik di sekolah maupun di luar sekolah, serta menyediakan banyak platform untuk membuat siswa lebih cerdas dan kreatif.
Tetapi dengan adanya teknologi yang semakin canggih, siswa cenderung mengandalkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan tugas-tugas mereka, tanpa mempertimbangkan pengembangan keterampilan dan pengetahuan mereka. Ketergantungan pada teknologi ini dapat meredupkan sikap inisiatif siswa, karena mereka lebih memilih untuk mengandalkan solusi yang instan daripada berpikir secara kritis. Hal tersebut membuat siswa merasa bahwa teknologi dapat menangani pekerjaan dan tugas-tugas sekolah mereka, sehingga mengurangi rasa tanggung jawab mereka terhadap pendidikan, siswa menjadi tidak memiliki kesadaran untuk menunjang pendidikannya dengan serius untuk mendukung masa depannya, hal tersebut ditandai dengan adanya perasaan malas untuk belajar dan kehilangan tujuan.
Untuk menanggapi perkembangan teknologi di zaman sekarang diperlukan pemikiran yang dewasa, beberapa orang menilai perkembangan teknologi justru hanya membuat hancur generasi karena membuat anak anak manja dan dinilai tidak memiliki tanggung jawab dan kesadaran, hal tersebut membuat perasaan malas untuk belajar karena siswa dapat dengan mudah mencari informasi di internet, maka dari itu diperlukan sikap kedewasaan dalam memandang sistem pendidikan di era digital agar terciptanya keberhasilan mengatur serta menjalankan penggunaan teknologi dengan baik. Selain itu, faktor lainnya ialah lingkungan yang juga memberi dampak yang cukup berarti dalam penggunaan teknologi, pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi sikap siswa dalam menanggapi perkembangan era digitalisasi, lingkungan sekitar siswa yang kurang baik seperti tawuran, perundungan, dan sebagainya dapat membentuk karakter yang serupa bagi siswa tersebut, sehingga siswa harus bisa mengontrol dan memilih lingkungan yang positif demi mencetak SDM yang baik, sebagai kunci keberhasilan di dunia pendidikan.
Sehingga, dalam era digital ini, siswa lah yang berperan sebagai kunci dan fokus utama keberhasilan dalam sistem pendidikan. Siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga menjadi agen aktif dalam proses pembelajaran. Terlebih dengan kemajuan teknologi dan akses yang lebih luas terhadap sumber daya pendidikan, siswa memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan potensi mereka secara mandiri dan kolaboratif. Oleh karena itu, dalam memperkuat sistem pendidikan di era digital, perlu ditekankan bahwa peran serta dan keterlibatan siswa merupakan aspek kunci yang harus diperhatikan secara cermat.
Oleh karena itu, siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara bijak dengan mengintegrasikan perkembangan teknologi ke dalam dunia pendidikan untuk mendukung pembelajaran dan pertumbuhan pribadi. Disertai oleh kesadaran penuh akan dampak-dampak yang ditimbulkan demi keberlanjutan pendidikan yang berkualitas bagi pelajar.
