Mohon tunggu...
keysia arthanias
keysia arthanias Mohon Tunggu... mahasiswa

saya hobby kuliner dan suka trading

Selanjutnya

Tutup

Financial

Oversubscription IPO EMAS

25 September 2025   15:50 Diperbarui: 25 September 2025   13:55 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pasar modal merupakan salah satu instrumen penting dalam perekonomian modern karena berfungsi sebagai sarana penghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kepada perusahaan yang membutuhkan modal. Salah satu bentuk penghimpunan dana yang paling populer adalah melalui penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO). Dalam proses IPO, sebuah perusahaan menjual sebagian sahamnya kepada publik dengan harapan memperoleh tambahan modal untuk ekspansi, membayar utang, atau meningkatkan daya saingnya di industri. Fenomena menarik yang sering muncul dalam dunia IPO adalah oversubscription, yaitu ketika permintaan investor terhadap saham yang ditawarkan melebihi jumlah saham yang tersedia.

Belakangan, sektor pertambangan emas menjadi sorotan karena beberapa perusahaan tambang emas di Indonesia maupun global melakukan IPO untuk memperluas bisnisnya. IPO emas tidak hanya menarik perhatian investor ritel, tetapi juga investor institusi karena emas dianggap sebagai komoditas yang relatif aman (safe haven) terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. Oleh karena itu, fenomena oversubscription IPO emas menjadi penting untuk dikaji, karena mencerminkan bagaimana daya tarik sektor emas berinteraksi dengan dinamika pasar modal.

Faktor Penyebab Oversubscription IPO Emas

Ada beberapa faktor utama yang mendorong terjadinya oversubscription pada IPO emas. Pertama, daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (hedging asset). Sejak lama emas dikenal sebagai komoditas yang nilainya cenderung stabil, bahkan meningkat di saat krisis ekonomi. Investor memandang perusahaan tambang emas memiliki prospek keuntungan yang lebih terjamin, sehingga saat IPO dilakukan, animo pasar sangat tinggi.

Kedua, kondisi makroekonomi dan tren harga emas global. Ketika harga emas dunia sedang dalam tren naik, perusahaan tambang emas dianggap memiliki potensi pendapatan yang besar. Situasi ini membuat investor berlomba-lomba untuk membeli saham IPO perusahaan emas dengan harapan memperoleh capital gain signifikan di masa depan.

Ketiga, reputasi underwriter dan strategi pemasaran IPO. Underwriter atau penjamin emisi memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan IPO. Jika underwriter memiliki reputasi baik dan jaringan investor yang luas, maka permintaan saham biasanya lebih tinggi daripada penawaran. Untuk perusahaan emas, biasanya underwriter mengemas prospek industri dan cadangan emas yang dimiliki perusahaan sehingga menimbulkan keyakinan besar bagi calon investor.

Keempat, jumlah saham yang ditawarkan. Semakin terbatas jumlah saham yang dilepas ke publik, sementara permintaan sangat besar, maka kemungkinan oversubscription semakin tinggi. Dalam IPO emas, sering kali perusahaan hanya melepas sebagian kecil saham agar tetap mempertahankan kontrol, sehingga menciptakan kelangkaan dan meningkatkan antusiasme investor.

Dampak Oversubscription IPO Emas

Fenomena oversubscription dalam IPO emas memiliki sejumlah dampak positif maupun negatif. Dari sisi positif, oversubscription mencerminkan tingginya kepercayaan pasar terhadap perusahaan. Hal ini tidak hanya memberikan tambahan modal yang signifikan bagi perusahaan, tetapi juga meningkatkan reputasi perusahaan di mata publik. Perusahaan tambang emas yang mengalami oversubscription biasanya mendapat sorotan media, sehingga citra positifnya semakin kuat.

Selain itu, oversubscription juga menciptakan potensi capital gain bagi investor yang berhasil memperoleh alokasi saham. Ketika permintaan lebih tinggi daripada penawaran, harga saham biasanya melonjak pada hari pertama perdagangan. Fenomena ini dikenal dengan istilah underpricing, yaitu ketika harga saham IPO dipatok lebih rendah dari nilai pasar yang sebenarnya.

Namun, di sisi lain, oversubscription juga menimbulkan beberapa dampak negatif. Investor ritel sering kali kecewa karena alokasi saham sangat terbatas. Mereka mungkin hanya mendapat sebagian kecil dari jumlah saham yang dipesan, atau bahkan tidak mendapat sama sekali. Kondisi ini berpotensi menimbulkan ketidakpuasan dan persepsi bahwa pasar hanya menguntungkan investor besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun