Mohon tunggu...
Keyla Khoirunissa
Keyla Khoirunissa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Banjir Rob Di Desa Blendung, Ulujami Pemalang

26 Mei 2025   13:48 Diperbarui: 26 Mei 2025   13:48 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Lingkungan di Desa Blendung, yang berada di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, saat ini sedang menghadapi beragam masalah lingkungan yang cukup serius seperti yang sedang ramai diberitakan, yang secara langsung mempengaruhi aspek sosial, dan pendidikan masyarakat setempat. Salah satu masalah yang paling sering muncul adalah banjir rob atau peningkatan air laut yang merendam daratan. Sejak tahun 2019, banjir rob telah menjadi fenomena yang rutin terjadi karena desa Blendung berada di daerah pesisir. Tinggi genangan air dapat mencapai tinggi diatas mata kaki orang dewasa, terutama saat sore menjelang malam. Menurut saya banjir rob ini mengganggu kegiatan sehari-hari warga, menyulitkan akses jalan bagi warga setempat, serta menyebabkan kerusakan pada kendaraan akibat air asin dari banjir rob. Fasilitas umum juga terkena dampak dari banjir rob ini seperti sekolah dasar, balai desa, dan rumah warga juga tidak bisa terhindar dari genangan banjir yang membuat kenyamanan dan keamanan lingkungan semakin menurun.

Salah satu dampak yang signifikan juga terjadi pada sektor pendidikan, dua sekolah dasar sepeti SDN 02 dan SDN 03 Blendung juga terkena dampak dari banjir rob. Dalam situasi seperti ini, siswa terpaksa belajar di lingkungan yang kurang nyaman karena wilayah sekolah yang terendam banjir, pemerintah setempat sudah menangani nya dengan memberikan timbunan tanah lagi supaya wilayah sekolah menjadi lebih tinggi tetapi hal tersebut masih kurang untuk penanganan dari banjir rob. Selain pendidikan, kegiatan masyarakat setempat juga terganggu karena akses jalan tutup karena terkena banjir, banyak beberapa kendaraan yang tidak berfungsi akibat tetap menerabas jalan yang terkena banjir. Saya juga sebagai warga setempat mengalami kesusahan akibat akses jalan yang terkena banjir rob, karena saya sering pulang kegiatan di luar desa sehabis maghrib,  dan air rob pada jam 4 sore sudah mulai naik memenuhi jalan dan juga rumah warga setempat dari tanggal 21 Mei 2025. Akibat banjir  yang masuk ke beberapa rumah warga juga mengakibatkan warga mengungsi ke rumah saudara mereka yang tidak terkena banjir.

Wilayah Pariwisata Pantai Blendung juga terkena dampaknya, yang dulunya ramai oleh pengunjung sekarang sangat sepi karena air laut yang mulai naik ke permukaan. Akibat dari sepinya pengunjung ada beberapa pedagang yang dulunya berjualan disekitar wilayah pantai sekarang sudah tidak lagi berjualan karena sepi pengunjung dan air laut yang mulai pasang atau naik. Pantai ini masih dikelola oleh pemerintah setempat secara tradisional, namun menurut saya pengelolaannya masih kurang daripada pengelolaan pantai di desa Kertosari yang sekarang banyak pengunjung nya. Saya sebagai warga setempat mempunyai harapan besar kepada pemeritah untuk segera mencari solusi dan menangani banjir rob di desa Blendung ini.. Beberapa organisasi kemanusiaan telah memberikan bantuan berupa makanan, dan peralatan kebersihan kepada warga yang terdampak banjir, yang menunjukkan kepedulian terhadap kondisi desa ini. Namun, untuk menanggulangi masalah ini secara menyeluruh, diperlukan upaya jangka panjang dan kebijakan konkret dari pemerintah daerah, baik melalui perbaikan infrastruktur pengendalian banjir, pembangunan tanggul, maupun revitalisasi tambak dan kawasan pesisir. Dengan kolaborasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah, Desa Blendung memiliki kesempatan untuk pulih dan menciptakan lingkungan yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi yang akan datang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun