Mohon tunggu...
Kevin Daniel
Kevin Daniel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah UPI

Selamat Datang! Terimakasih sudah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Media Pembelajaran dalam Menunjang Belajar Daring

25 Juli 2021   16:29 Diperbarui: 25 Juli 2021   16:37 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Maret 2020 ketika pemerintah Indonesia mengkonfirmasi kasus pertama virus Covid-19, berbagai kebijakan dilakukan sebagai upaya untuk menekan laju penyebarannya. Sejak saat itu, tatanan kehidupan masyarakat mulai mengalami perubahan yang sangat signifikan, diantaranya seperti kewajiban untuk memakai masker ketika berada di luar rumah, menjaga jarak aman, rajin mencuci tangan, dan yang terpenting adalah tetap berada di rumah. Sehingga dengan demikian, seluruh aktifitas sehari-hari yang biasa dilakukan di luar ruangan kini semua harus beralih menjadi di dalam rumah atau yang dikenal dengan istilah Work From Home (WFH).

Berbagai lini kehidupan turut merasakan dampaknya, salah satunya seperti yang terjadi dalam bidang pendidikan. Dengan adanya pandemi ini, kegiatan belajar mengajar yang awalnya guru dan peserta didik berada dalam satu ruangan yang sama dan terjadi berbagai interaksi di dalamnya, kini harus terpisah oleh jarak. Tetapi, sekalipun demikian melalui perkembangan teknologi yang kian hari terus mengalami perubahan dan perkembangan menjadikan hal tersebut bukanlah satu penghalang yang berarti. Justru hal tersebut membuat terjadinya peningkatan penggunaan teknologi serta semakin menjamurnya inovasi-inovasi terbarukan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan tetapi tidak menghilangkan esensi dan kualitas dari materi pelajaran itu sendiri.

Inovasi dalam pembelajaran yang saat ini terus dikembangkan salah satunya adalah media pembelajaran. Berdasarkan definisinya Gagne (dalam Priansa, 2017, hlm. 130) menyebutkan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran juga dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru kepada peserta didik (ataupun sebaliknya) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.

Tetapi pada kenyataannya, ketika melakukan survey ke sekolah dimana saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ditemukan banyaknya guru yang tidak menguasai pembuatan media pembelajaran. Akibatnya, proses pembelajaran menjadi terasa membosankan karena hanya mengandalkan aplikasi pesan singkat saja dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar, ditambah lagi tidak adanya interaksi antara guru dan peserta didik. Setelah dianalisis, terdapat sejumlah faktor penyebab dari tidak optimalnya guru dalam pembuatan dan penggunaan media pembelajaran, diantaranya seperti faktor usia, terbatasnya media pendukung yang dimiliki guru, dan waktu. Pertama, faktor usia. Usia guru yang  terbilang sudah sepuh ini, menjadikannya merasa kesulitan dalam mengoperasikan berbagai macam perangkat elektronik. Kedua, terbatasnya media pendukung. Guru tidak memiliki berbagai media yang mampu menunjangnya dalam membuat media pembelajaran seperti laptop. Ketiga, waktu. Selain mengajar, terdapat berbagai kesibukan lainnya yang juga harus dikerjakan oleh guru, sehingga tidak memiliki banyak waktu luang untuk membuat media pembelajaran. 

Padahal terdapat beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran diantaranya yaitu mengatasi perbedaan pengalaman, mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak (konsep yang dirasa masih abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung oleh guru kepada peserta didik dapat dikonkretkan atau disederhanakan melalui media pembelajaran), mengatasi keterbatasan, interaksi langsung, menghasilkan keseragaman pengamatan, menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis, merangsang dan membangkitkan motivasi untuk belajar, membangkitkan keinginan dan minat guru, memberikan pengalaman integral, dan masih banyak lagi. 

Sehingga melalui program KKN Tematik Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi para guru untuk lebih mengembangkan media pembelajaran dalam mendukung kegiatan belajar mengajarnya. Guru akan banyak diberikan pemahaman dan ilmu-ilmu baru dalam mendesain, mengoperasikan, dan menggunakan media pembelajaran. Beberapa pelatihan media pembelajaran yang bisa dibuat oleh guru diantaranya Power Point Powerfull, editing video, gamifikasi, poster dan infografis. Dengan demikian, diharapkan siswa khususnya pada jenjang sekolah dasar dapat termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. 

Referensi: Priansa, D.J. (2017). Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka Setia.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun