Jika sudah seperti itu, kaum hawa ini rela berjam-jam untuk menghabiskan waktunya menonton televisi. Mereka terkadang menjadi lupa dengan tugas-tugas pokoknya. Ketika sudah melek di depan DRAKOR, jangankan ingat belajar, makan pun terkadang terlupakan. Ketika proses pendidikan berlangsung BDR, maka kesempatan untuk melihat tayangan DRAKOR menjadi lebih banyak lagi. BDR seakan merupakan angina segar bagi penggemar DRAKOR.
Apa dampak DRAKOR bagi penggemarnya? DRAKOR berdampak secara fisikologis dan phisiologis. Secara fisikologis, penggemar DRAKOR biasanya akan kurang gerak, akibatnya bisa terjadi obesitas (kegemukan). Secara phisiologis, para penggemar DRAKOR cendrung larut dan menjiwai tayangan tersebut.Â
Tidak jarang ada yang sampai harus meneteskan air mata menyaksikan tayangan tersebut. Jika sudah asyik menonton, mereka umumnya tidak mau diganggu. Akibatnya, jika diminta mengambil pekerjaan lain, biasanya akan menolak. Anak-anak cendrung menyendiri karena keasyikan dengan dunia DRAKOR.
Intinya BDR meningkatkan kesempatan menonton DRAKOR tetapi mengabaikan haikat BDR adalah belajar dari rumah bagi siswa dan bekerja dari rumah bagi gurunya.Â
Kita semua butuh hiburan, tetapi jangan sampai berdampak negatif terhadap tugas utama. Maka, akan lebih bijak jika tayangan DRAKOR itu dipindahkan jam tayangnya menjadi malam pada malam hari. Dengan demikian, anak-anak bisa fokus belajar dan para orangtua bisa mendampingi putra-putrinya pada saat pagi dan siang hari.