Mohon tunggu...
Wayan Kerti
Wayan Kerti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 1 Abang, Karangasem-Bali. Terlahir, 29 Juni 1967

Guru SMP Negeri 1 Abang, Karangasem-Bali. Terlahir, 29 Juni 1967

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara BDR dan DRAKOR

13 Juli 2020   19:58 Diperbarui: 13 Juli 2020   19:52 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: asiaone.com

Jika sudah seperti itu, kaum hawa ini rela berjam-jam untuk menghabiskan waktunya menonton televisi. Mereka terkadang menjadi lupa dengan tugas-tugas pokoknya. Ketika sudah melek di depan DRAKOR, jangankan ingat belajar, makan pun terkadang terlupakan. Ketika proses pendidikan berlangsung BDR, maka kesempatan untuk melihat tayangan DRAKOR menjadi lebih banyak lagi. BDR seakan merupakan angina segar bagi penggemar DRAKOR.

Apa dampak DRAKOR bagi penggemarnya? DRAKOR berdampak secara fisikologis dan phisiologis. Secara fisikologis, penggemar DRAKOR biasanya akan kurang gerak, akibatnya bisa terjadi obesitas (kegemukan). Secara phisiologis, para penggemar DRAKOR cendrung larut dan menjiwai tayangan tersebut. 

Tidak jarang ada yang sampai harus meneteskan air mata menyaksikan tayangan tersebut. Jika sudah asyik menonton, mereka umumnya tidak mau diganggu. Akibatnya, jika diminta mengambil pekerjaan lain, biasanya akan menolak. Anak-anak cendrung menyendiri karena keasyikan dengan dunia DRAKOR.

Intinya BDR meningkatkan kesempatan menonton DRAKOR tetapi mengabaikan haikat BDR adalah belajar dari rumah bagi siswa dan bekerja dari rumah bagi gurunya. 

Kita semua butuh hiburan, tetapi jangan sampai berdampak negatif terhadap tugas utama. Maka, akan lebih bijak jika tayangan DRAKOR itu dipindahkan jam tayangnya menjadi malam pada malam hari. Dengan demikian, anak-anak bisa fokus belajar dan para orangtua bisa mendampingi putra-putrinya pada saat pagi dan siang hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun