Lelaki itu lalu terdiam. Ia sepertinya mempertimbangkan argumen temannya. Pikirannya seolah mulai terbuka. Ia seakan mendapat jawaban atas kematian ayam jagonya.
"Beli sudah dengar berita...?" belum selesai pertanyaan itu keluar dari seseorang, lelaki itu sudah menjawabnya dengan nada heran, "Berita apa?
"Berita ayam-ayam kampung yang mati secara dadakan. Bencana ini sudah mewabah di beberapa desa. Terus bergerak dari arah barat. Mungkin juga ayam Beli mengalami kasus yang sama," papar seseorang yang ikutan nimbrung minum tuak.
"Kira-kira apa penyebabnya ya?" tanya lelaki itu dengan suara yang mulai melunak, bahkan boleh dikatakan seperti nada berbisik.
"Kabarnya sih sejenis virus penyebabnya. Tanda-tandanya mirip dengan kematian ayam Beli," imbuh yang lain.
"Ooo ...," itu suara terakhir yang terdengar dari mulut lelaki itu. Ia terkapar di teras rumahnya bersimbah muntahan. Mulutnya mengerang, komat-kamit tidak karuan.
                Penulis, Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Abang