Pelanggar Pandemi: Pembela atau Fanatik Populisme?

Tulisan ini didasari atas keresahan penulis yang ditimbulkan akibat meningkatnya pemberitaan aksi kumpul massa yang terjadi semenjak kepulangan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab, ke Indonesia. Pada akhir November 2020 lalu, beliau menghadiri tabligh akbar yang dihadiri oleh ribuan peserta. 

Di bulan-bulan biasa, hal ini merupakan hal normal. Pasalnya, tabligh akbar tersebut dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 dan tetap kekeh berjalan meskipun telah mendapat larangan dari pemerintah setempat.1 Sebagai mahasiswa kedokteran, terlintas dua pertanyaan di benak hati penulis:

"Sebenernya Habib Rizieq dan FPI itu siapa sih?"

dan

"Kok bisa sih orang-orang ngikutin organisasi sampe ngelanggar protokol kesehatan gitu?"

Tulisan ini dibuat dengan harapan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang juga kemungkinan muncul di benak hati para pembaca.

Jadi, langsung saja ke topik pertama.

 

SEJARAH SINGKAT FPI

Front Pembela Islam (FPI) merupakan organisasi yang dipelopori oleh ulama-ulama Pondok Pesantren Al-Umm pada 17 Agustus 1998. Latar belakang berdirinya FPI antara lain:

• Penderitaan umat Islam di Indonesia karena lemahnya kontrol sosial yang diakibatkan oleh banyaknya pelanggaran HAM oleh oknum penguasa;

•