Mohon tunggu...
keneth noah davidson
keneth noah davidson Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Jambi

Mahasiswa Aktif yang memiliki antusias pada pengembangan diri dan pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dari Tunai ke Digital : Transformasi Gaya Hidup Masa Kini

10 Oktober 2025   22:02 Diperbarui: 10 Oktober 2025   22:02 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://uici.ac.id/elektronifikasi-sistem-pembayaran-saat-uang-tunai-mulai-punah/

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia keuangan Indonesia mengalami perubahan besar-besaran seiring dengan berkembangnya teknologi digital. Jika dulu masyarakat terbiasa membawa dompet berisi uang tunai untuk setiap transaksi, kini cukup dengan satu ponsel pintar, semua kebutuhan pembayaran bisa diselesaikan hanya dalam hitungan detik. Mulai dari membeli kopi, membayar parkir, memesan ojek online, hingga berbelanja kebutuhan rumah tangga -- semuanya dapat dilakukan secara digital tanpa perlu menyentuh uang fisik.

Perubahan ini bukan sekadar tren sementara, melainkan bagian dari transformasi gaya hidup masyarakat modern menuju era serba digital. Dunia kini bergerak menuju sistem keuangan yang lebih cepat, efisien, dan transparan, di mana pembayaran digital menjadi bagian penting dalam keseharian kita.

1. Pembayaran Digital: Praktis, Cepat, dan Aman

Pembayaran digital adalah sistem transaksi non-tunai yang menggunakan teknologi seperti QR Code, kartu debit, kartu kredit, maupun dompet digital (e-wallet). Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dengan mudah tanpa perlu membawa uang fisik. Melalui sentuhan jari di layar ponsel atau pemindaian kode QR, transaksi dapat diselesaikan dengan cepat dan aman.

Salah satu inovasi terbesar dalam sistem pembayaran digital di Indonesia adalah kehadiran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). QRIS menyatukan berbagai kode QR dari berbagai penyedia layanan keuangan menjadi satu standar nasional. Artinya, pengguna dari aplikasi pembayaran apa pun -- seperti GoPay, OVO, Dana, ShopeePay, atau LinkAja -- dapat menggunakan satu kode QR yang sama di seluruh merchant.

Inovasi ini menghapus kebingungan konsumen sekaligus memudahkan pelaku usaha karena mereka tidak perlu menyediakan banyak jenis QR untuk melayani pelanggan. QRIS juga mendukung transaksi lintas daerah bahkan lintas negara (cross-border payment) di kawasan ASEAN, yang menjadi langkah maju menuju integrasi ekonomi digital regional.

Selain praktis, pembayaran digital juga memberikan rasa aman. Pengguna tidak perlu khawatir kehilangan uang tunai, dan setiap transaksi tercatat otomatis di sistem. Fitur keamanan seperti verifikasi dua langkah (two-factor authentication) serta enkripsi data menjamin bahwa informasi pribadi dan keuangan pengguna tetap terlindungi.

2. Gaya Hidup Baru di Era Cashless

Perkembangan teknologi finansial (FinTech) mendorong masyarakat untuk beralih dari transaksi berbasis tunai ke cashless lifestyle. Kini, membawa ponsel dianggap lebih penting daripada membawa dompet. Di berbagai kota besar, mulai dari minimarket hingga pedagang kaki lima, hampir semua sudah menerima pembayaran digital.

Cashless lifestyle juga mengubah cara orang mengatur keuangan. Dengan seluruh transaksi tercatat secara otomatis dalam aplikasi, pengguna bisa dengan mudah memantau pengeluaran harian, membuat anggaran, hingga menganalisis kebiasaan belanja mereka. Banyak aplikasi bahkan menyediakan fitur laporan keuangan mingguan atau bulanan yang membantu pengguna menjadi lebih bijak dalam mengelola uang.

Bagi generasi muda, khususnya kelompok usia 17--30 tahun, gaya hidup digital bukan sekadar soal kepraktisan, tetapi juga gaya hidup modern yang mencerminkan efisiensi dan kepedulian terhadap waktu. Membayar dengan kode QR terasa lebih cepat, futuristik, dan sesuai dengan ritme kehidupan urban yang serba dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun