Mohon tunggu...
Kemenkastra Bem Polinema
Kemenkastra Bem Polinema Mohon Tunggu... Lainnya - Kementerian Kajian Strategis Bem Polinema

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang. Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan. Dituduh subversif dan mengganggu keamanan, Maka hanya ada satu kata: lawan!!! - Wiji Thukul

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Persatuan dan Kesatuan di Masa Pandemi

1 Juni 2020   11:30 Diperbarui: 1 Juni 2020   11:41 2425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tentu semua masyarakat Indonesia telah mengetahui isi sila ketiga dalam Pancasila, “Persatuan Indonesia” yang memiliki makna utuh dan bersatu. Tidak hanya bersatu dalam lingkup bermasyarakat, namun juga bersatu dalam lingkup bernegara.  Namun, yang menjadi problematika di masa pandemi sekarang ini adalah Bagaimana Persatuan dan Kesatuan dapat terbentuk diantara masyarakat Indonesia? Dan seberapa pentingkah Persatuan dan Kesatuan dalam kontribusi memikul beban di masa pandemi.

Mengapa harus Persatuan dan Kesatuan? Serta seberapa pentingkah Persatuan dan Kesatuan diperlukan di masa pandemi?

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari beranekaragam perbedaan sehingga diperlukannya Persatuan dan Kesatuan untuk menjadi tonggak dalam keberagaman tersebut. Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Persatuan diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang terbentuk menjadi satu. Sedangkan, Kesatuan diartikan sebagai hasil dari perkumpulan yang telah menjadi satu dan utuh.

Seperti yang telah diketahui, situasi pada masa pandemi yang terjadi di negara ini banyak sedikit telah mengubah perilaku hidup bermasyarakat. Alih-alih mematuhi kebijakan namun melupakan norma kemanusiaan. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial tentunya tetap membutuhkan orang lain. Saling berbondong-bondong merangkul sesama serta saling menguatkan menjadi kunci utama menuju keberhasilan melawan pandemi ini. Sehingga penting untuk membentuk semangat Persatuan dan Kesatuan di masa pandemi saat ini yang erat kaitannya dengan tindak-tanduk masyarakat terhadap satu sama lain untuk mewujudkan Indonesia sehat.

Bagaimana Persatuan dan Kesatuan dapat terbentuk diantara masyarakat pada masa pandemi?

Pada masa pandemi saat ini tentu banyak menimbulkan kerugian. Baik kerugian dalam bidang pendidikan maupun ekonomi. Dalam situasi di masa pandemi ini dapat menjadi faktor pendorong masyarakat untuk mengembangankan Persatuan dan Kesatuan dari berbagai kalangan. Saling bergotong royong memikul beban untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. 

Kesadaran masyarakat serta inisiatif untuk melakukan Gerakan Kemanusian menjadi langkah awal untuk membentuk Persatuan dan Kesatuan diantara masyarakat. Karena bukan hanya pemerintah saja yang berperan aktif, melainkan turun tangan masyarakat pun merupakan peran penting mempercepat berakhirnya pandemi ini. Tentunya kita menyadari banyak contoh aksi sosial yang dapat kita lakukan untuk sesama seperti  membagikan masker dan hand sanitizer untuk masyarakat serta alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang setiap saat tanggap di garda terdepan.

Selain itu, yang harus kita lakukan yaitu mengesampingkan kepentingkan pribadi dan mendahulukan kepentingan bersama. Mari tingkatkan persatuan meskipun kita kurangi pertemuan. Sejatinya, kondisi saat ini harusnya tidak merenggangkan solidaritas melainkan bahu-membahu menolong tanpa batas. Masa pandemi ini ibarat ujian, kita dan pemerintah sedang diuji untuk bangkit menjadi bangsa yang besar, bangsa yang kuat dan bangsa yang hebat. Mengutip seorang penulis, “orang hebat dan kuat bukan karena dia tidak pernah jatuh. Tapi seberapa cepat dia bangkit setelah jatuh.” Pernyataan ini juga dapat berlaku  untuk menggambarkan negara dan pemerintah Indonesia.

Kesimpulan

Di Hari Lahir Pancasila ini mari kita bersatu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sehingga terbentuk semangat Pancasila yang tercermin dalam perilaku dan kehidupan masyarakat dan negara yang tidak hanya diterapkan di masa pandemi saja tetapi juga diterapkan dalam situasi apapun yang akan terjadi di negara ini. Tanpa persatuan, tak akan tercipta perdamaian.

Hidup Mahasiswa!

Hidup Rakyat Indonesia!

Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun