Mohon tunggu...
Kemal RadityaPasha
Kemal RadityaPasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa semester 3 Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyusuri Akar Tasawuf: Dimensi Batiniah dan Spiritualitas dalam Islam

27 November 2023   18:10 Diperbarui: 27 November 2023   18:24 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tasawuf, atau yang sering disebut sebagai mistisisme Islam, merupakan dimensi dalam agama Islam yang mengeksplorasi aspek-aspek batiniah dan spiritualitas. Akar tasawuf dapat ditemukan dalam ajaran-ajaran utama Islam, terutama Al-Qur'an dan hadis.

Tasawuf berasal dari kata Arab "suf" yang berarti wol, mengacu pada pakaian para praktisi awalnya yang sederhana. Akar tasawuf dapat ditelusuri melalui pemahaman mendalam terhadap konsep-konsep seperti tazkiyat an-nafs (pembersihan diri), ikhlas (kesucian niat), dan muhasabah (introspeksi diri).

Salah satu prinsip utama tasawuf adalah ikhlas dalam beribadah, di mana seseorang diharapkan menjalankan perbuatan baik semata-mata untuk mencari keridhaan Allah, tanpa pamrih atau pencarian pujian manusia. Ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya niat dalam setiap perbuatan.

Dalam akar tasawuf, pentingnya hubungan antara murid dan guru, atau yang dikenal sebagai syekh dan murid, sangat ditekankan. Hubungan ini merupakan jalur untuk mentransfer pengetahuan spiritual dan membimbing murid dalam perjalanan menuju keesaan dengan Allah.

Tasawuf juga menitikberatkan pada konsep tauhid (keesaan Allah) dan makrifat (pengetahuan spiritual). Pencarian hakikat keberadaan manusia dan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan merupakan bagian integral dari ajaran tasawuf.

Meskipun tasawuf sering dikaitkan dengan praktik-praktik mistis dan meditasi, pada intinya, tasawuf adalah upaya untuk mendalami makna hakiki dari ajaran Islam dan mengalami kehadiran Allah secara pribadi melalui ibadah, introspeksi, dan perjalanan spiritual.

Dengan demikian, tasawuf bukanlah suatu bid'ah (inovasi) dalam Islam, melainkan merupakan dimensi tambahan yang memperdalam pemahaman dan pengalaman spiritual dalam konteks ajaran agama Islam yang kaya.
Kemal Raditya Pasha
Jurnalistik 3D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun