Mohon tunggu...
Kelly Lanjaya
Kelly Lanjaya Mohon Tunggu... -

Be a strong wall in the hard times and be a smiling sun in the good times. Twitter : @kellylanjaya025

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karna Mama

25 Mei 2014   23:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita ini aku tulis sudah dari minggu yang lalu untuk lomba Waisak di sekolah. Tapi menurutku lumayan bagus. Jadi aku publish disini. Semoga suka!

Rembulan yang indah dilangit menyinari kamar Metta, dengan suara detik jam yang berbunyi. Tik tok tik tok, Metta hanya terdiam melihat bulan dan bintang-bintang disana. Metta mempunyai harapan, jika nanti memperingati hari Waisak lagi bersama keluarganya, Metta ingin sekali pergi ke Candi Borobudur. Sejak lahir Metta tidak pernah diajak pergi ke Candi Borobudur. Kedua orang tuanya selalu mengajak saudaranya. Karena bagi kedua orang tuanya, Metta masih belum cukup umur untuk pergi kesana. Metta sangat kesal dengan alasan kedua orang tuanya itu kalau Metta masih belum cukup umur. Metta juga berfikir apa hubungannya umur dengan pergi ke Candi Borobudur? Dan Metta juga sempat marah dengan ibunya karena tidak diperbolehkan ikut ke Candi Borobudur. Sekarang Metta berumur 13 tahun, tepat pada kelas 7. Metta sekolah di Ehipassiko, sekolahnya sangat dekat dengan rumahnya. Kalau dikira-kira dalam jalan kaki ke sekolahnya hanya membutuhkan 30 menit. Sekolah nya adalah sekolah Buddhis, sama dengan agama Metta yaitu Buddha. Arti Ehipassiko juga bagus lho ternyata, "Datang Lihat dan Buktikanlah". Teman-temannya juga baik dengan Metta. Sekolah ini tidak hanya menerima anak-anak beragama Buddhis tetapi juga ada yang beragama non-Buddhis. Karena di Indonesia memiliki banyak agama, agama-agamanya juga mengajarkan perbuatan yang baik.

Pagi hari yang cerah, sinar matahari yang menyinari kamar Metta, dan burung-burung berkicau. Metta terbangun dari tidurnya, dan Metta segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Metta berangkat ke sekolah bersama papa dan mamanya. Sesampai di sekolah ia menaruh tas dikelasnya dan kemudian pergi ke taman bunga di sekolahnya. Disana banyak bunga-bunga yang indah, ada bunga mawar, melati, buah tomat, cabai, mentimun, dan lainnya. Bunga-bunga ini yang merawati siswa-siswa di sekolah ini. Yang mengajari tentang tanaman itu Ms.Cantika. Ms.Cantika adalah guru yang mengajar di jenjang SMP yaitu mengajar Biologi. Cara mengajar Ms.Cantika sangat menarik, sehingga Metta dan teman-temannya menyukai Ms.Cantika. Guru favorit Metta tidak hanya Ms.Cantika, Metta juga menyukai cara mengajar Ms.Nadya yang mengajar agama Buddha. Metta sangat menyukai pelajaran agama Buddha, kalau disuruh menjawab pertanyaan tentang agama selalu Metta ahlinya. Metta juga sering dibilang gadis cilik yang rajin. Disekolah Metta selalu mendapatkan nilai tertinggi dibanding dengan teman-temannya. Kadang banyak anak yang iri dengan nilai tinggi Metta. Metta tidak pernah mendapatkan yang namanya dibawah KKM.  

Metta selalu mengidamkan pergi ke Candi Borobudur. Metta selalu menanyakan hal ini ke mamanya.

"Ma, Waisak nanti apakah Metta boleh pergi ke Candi Borobudur? Metta kan tidak pernah kesana. Metta ingin sekali melihat pemandangan disana. Kata teman-teman pemandangan disana sangat indah dan sejuk. Apakah benar Ma?" tanya Metta.

"Iya sayang, nanti Mama pikirkan dulu. Usul Mama sih nanti Waisak kita pergi ke Candi Borobudur. Tapi Mama belum pasti ya sayang. Tapi kali ini Mama pasti ajak kamu kok." jawab Mama.

"Pokoknya Ma, Metta gak mau tau. Waisak kali ini Metta mau pergi ke Candi Borobudur." kata Metta. Kemudian Metta kembali ke kamarnya. Metta pun berdoa agar bisa pergi ke Candi Borobudur untuk Waisak kali ini.

Dirumah Metta selalu membantu Mamanya untuk membereskan rumah. Metta juga mempunyai 2 adik. Yang satu laki-laki dan yang satu lagi perempuan. Setiap hari libur makan pagi, siang, dan malam selalu Metta yang memasak. Karena Mamanya selalu sibuk, dan kalau pulang selalu malam. Metta selalu lelah dihari libur karena harus menjaga adik-adik yang bandal-bandal. Tapi terkadang adik-adiknya baik dengannya. Kalau saja Metta tidak mengajak ribut dengan adik-adiknya. Metta kadang memang sedikit jail. Saat Mama pulang dari tempat kerjanya dan sampai dirumah Mama memberi kabar gembira untuk Metta. Apakah kabarnya? Kabarnya, Mama memberi tau kalau saat Waisak nanti keluarga Metta akan pergi ke Candi Borobudur dan setelah dari Candi Borobudur mereka akan jalan-jalan di Magelang. Setelah mendengar kabar gembira ini Metta sangat senang. Metta menjadi tidak sabar akan hari itu. Tetapi apakah Mama beneran mengajak Metta pergi ke Candi Borobudur?

Saat hari minggu pagi, Metta terbangun dari tidurnya. Ia takut jika Mamanya hanya berbohong dengan Metta. Metta berkhayal-khayal tentang hal-hal yang negatif. Dan Metta juga bermimpi, dalam mimpinya ada seorang anak perempuan yang berbicara dengan Metta tentang pergi ke Candi Borobudur. Wanita itu hanya berkata janganlah bersenang-senang dulu. Dan kemudian Metta langsung terbangun dari tidurnya. Metta masih belum mengetahui siapa wanita itu. Metta meninggalkan tempat tidurnya dan beranjak ke kamar tidur Mamanya dan membangunkannya.

"Ma, Ma, kita jadi kan pergi ke Candi Borobudur pas Waisak? Ma, bangun Ma." panggil Metta sambil membangunkan Mamanya.

"Kenapa sih Metta? Mama kan masih tidur? Emang gak bisa tanya nanti ke Mama?" jawab Mama dengan mata tertutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun