Hari batik nasional diperingati sejak batik diakui warisan budaya Indonesia oleh UNESCO. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman di era industri 4.0 menuju era society 5.0.  Pengalaman  belajar  menjadi  poin  utama  dalam  menguasai kompetensi. Batik merupakan teknik, simbol, serta kebudayaan terkait teknik mewarnai katun dan sutra dengan tangan yang berasal dari Indonesia. Batik Indonesia dimaknai sebagai simbol sejak awal hingga akhir kehidupan masyarakat.
Seperti untuk gendongan bayi, kain batik yang digunakan memiliki simbol keberuntungan untuk anak. Sementara batik yang digunakan saat ada orang yang meninggal memiliki simbol berduka, seperti dikutip dari laman UNESCO.
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan  inovatif.  Proses  pendidikan  sebagai  suatu  proses  yang  memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dengan kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,  kepedulian,  dan  berpartisipasi  untuk  membangun  kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).