SEMPAL ZAMAN NOW
Seminari Menengah Santo Paulus Palembang adalah tempat pendidikan calon imam yang sudah berdiri sejak 15 Mei 1953, terletak di Jalan Bangau No. 60, atau di samping sekolah Xaverius (sekarang SMA Xaverius 1 Palembang). Dalam perkembangannya hingga saat ini, Seminari Menengah Santo Paulus Palembang, terus mengadakan pembenahan baik pembenahan secara fisik maupun pembenahan melalui sarana dan prasarana.
      "Bisa dikatakan untuk saat ini seminari Menengah Santo Paulus Palembang sedang unjuk gigi dan sedang ber-evolusi secara bertahap" ujar salah seorang siswa seminari kelas Rhetorica B, Stefanus Christian.
Tahap RenovasiÂ
 Berbeda dengan beberapa tahun yang silam, Seminari Menengah Santo Paulus Palembang saat ini seolah-olah disulap menjadi gedung yang mewah. Terlihat sangat banyak tukang-tukang pekerja yang lalu lalang di sekitar komplek seminari. Bagaimana tidak? sepanjang pertengahan tahun 2018 telah terjadi perubahan besar-besaran di lingkup komplek seminari mulai dari renovasi pemasangan genting baru hingga penge-catan ulang baik paviliun, wc, refter siswa, kelas, hingga kapel. "Jika dipandang semuanya terlihat seperti baru." ujar Lukas Okta Bryan Fajar seminaris asal Belitang. Seorang siswa Seminari bernama Filipus Krisna juga mengungkapkan bahwa hal ini akan menjadi langkah yang baik agar seminari dapat lebih dikenal "Dari Cover-nya saja sudah bagus apalagi dalamnya" ungkap seminaris (siswa Seminari) asal wonogiri ini.
Tahap Perbaikan sarana dan pra sarana
Perbaikan sarana dan prasarana di Seminari saat ini menunjukan kemajuan yang cukup pesat, misalnya hadirnya seperangkat alat musik orchestra serta sarana komputer yang telah diperbarui dan diperbanyak. bahkan semua komputer telah dipasang internet baik di ruang internet maupun ruang ketik.
Pemasangan internet di setiap komputer sangatlah membantu dalam menunjang proses studi kami para seminaris." ujar Danu Michael siswa seminaris asal Kalianda, Lampung SelatanÂ
Pembangunan gazebo-gazeboÂ
Tidak hanya berhenti disitu, komplek seminari semakin diperindah dengan kelahiran gazebo-gazebo. Suasana seminari saat ini benar-benar terasa semakin mewah.Â
Sudah ada 6 gazebo saat ini yang dihadirkan, 5 gazebo di samping kapel tepatnya di taman tengah dan satu gazebo lainnya di belakang refter romo. Tentu kehadiran gazebo ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para seminaris, mereka berharap gazebo ini dapat digunakan untuk belajar atau diskusi bersama.
Harapan untuk kedepannya para seminaris dapat bekerjasama untuk merawat fasilitas dan sarana-prasarana yang ada sebagai bentuk perwujudan dari sense of belonging. Menjaga serta merawat fasilitas yang ada, sebab kita bukan yang pertama dan yang terakhir menggunakan fasilitas tersebut.
      Jurnalis : Charles Oktavianus (Rhetorica A)