Ratusan siswa di sejumlah SMA/SMK gagal ikut Seleski Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) imbas kelalaian pihak sekolah yang telat dalam mengisi data Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS). Kelalaian ini menyebabkan 145 sekolah tidak bisa menikuti SNBP. Para siswa pun berunjuk rasa menuntut pihak sekolah untuk bertanggung jawab atas kelalaian tersebut.Â
Wakil Ketua DPR,Sumfi Dasco Ahmad, meminta KEMENDIKTI fleksibelkan soal input data ke PDSS.
My Esti Wijayati selaku wakil ketua komisi X DPR F-PDI perjuangan mengemukakan bahwasannya, dari jarak pengumuman sampai pengisian PDSS diberikan waktu yang sangat cukup untuk melakukan finalisasi SNBP dari 6 Januari sampai 31 Januari 2025. My Esti Wijayati mengemukakan keterlambatan pengisian di lihat dari beberapa kemungkinan kendala-kendala yang terjadi di lapangan seperti terbatasnya guru yang mengimput data atau adanya beberapa kendala di bagian IT untuk pengimputan data,sehingga hal ini yang menjadi penyebab keterlambatan sekolah dalam pengisian PDSS.Â
Kesusahan proses penginputan ini mengindikasikan lemahnya akuntabilitas institusi pendidikan terhadap masa depan peserta didiki. Situasi ini tidak hanya mengecewakan, tetapi juga merampas hak siswa dalam mendapatkan akses pendidikan tinggi tanpa kesalahan yang dibuat siswa itu sendiri.
Untungnya, Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah memberi kesempatan dengan memperpanjang waktu untuk melakukan input data PDSS bagi sekolah yang belum melakukan finalisasi. Sekolah diberikan perpanjangan waktu hingga 5 Febuari 2025 sampai pukul 15.00 WIB untuk melengkapi pendaftaran.
Namun dengan singkatnya perpanjangan waktu yang diberikan seharusnya Kemdikdasmen dan panitia SNPMB dapat saling mengkoordinasi dengan cepat untuk membantu sekolah dalam menginput data-data dari sekolah.
Seharusnya dari awalpun ada operator yang di khususkan sejak awal sampai akhir untuk mengisi data dapodik terkait dengan data-data yang seharusnya dibutuhkan oleh sekolah dan siswa. Inilah yang kemudian mestinya dari waktu ke waktu sudah seharusnya terpantau jika harus input data ke PDSS bukanlah perkerjaan yang harus dilakukan 2 kali, tetapi bisa saja hanya memindahkan data yang sudah siap.
Para Siswa Di Beberapa Sekolah Gelar Aksi Protes PDSS
Para murid SMA/SMK kelas 3 menggelar aksi protes setelah sekolah mereka telat mengis PDSS hingga melewati batas waktu yang ditentukan. Aksi protes yang dilakukan untuk meminta pertanggung jawaban serta klarifikasi sekolah yang lalai karena membuat para siswa kehilangan kesempatan untuk mengikuti SNBP.
Namun, upaya meminta klarifikasi langsung ke pihak sekolah tidak membuahkan hasil  dimana ketika para murid meminta surat pernyataan pertanggungjawaban sekolah malah hal tersebut di tolak oleh pihak sekolah.
Sekolah Mengakui Kelalaian Dalam Pengisian PDSS, Meminta Maaf Ke Siswa
Sejumlah sekolah yang lalai dalam keterlambatannya mengisi PDSS mulai memberikan perntaan resmi dengan meminta maaf kepada para siswa eligible dan orang tua atas kesalahan yang sudah di perbuat.