Pendidikan memiliki peran yang tak terbantahkan dalam proses pembangunan nasional. Sebagai pilar utama dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan berkontribusi pada peningkatan kemampuan dan pengetahuan individu, serta mempersiapkan mereka untuk berperan dalam pembangunan masyarakat dan negara secara keseluruhan. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup signifikan dalam sistem pendidikan dan infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia.
Kesenjangan tersebut terlihat jelas dalam perbedaan kualitas pendidikan, fasilitas, dan kesempatan belajar antara daerah yang lebih berkembang dengan daerah yang masih tertinggal. Dalam banyak kasus, daerah perkotaan cenderung memiliki fasilitas pendidikan yang lebih baik, guru yang berkualitas, serta akses yang lebih mudah terhadap kurikulum dan metode pembelajaran terkini. Sementara itu, di daerah pedesaan atau terpencil, kendala infrastruktur dan minimnya fasilitas seringkali menghambat akses pendidikan yang merata dan berkualitas.Â
Kondisi ini menciptakan kesenjangan pendidikan yang dapat berdampak pada kesempatan yang lebih baik bagi anak-anak yang berasal dari daerah-daerah maju, sementara anak-anak dari daerah yang lebih tertinggal mungkin menghadapi kesulitan dalam meraih pendidikan berkualitas. Hal ini tidak hanya merugikan perkembangan individu, tetapi juga berpotensi menghambat pertumbuhan nasional secara keseluruhan.
Pendidikan merupakan salah satu aspek paling vital dalam pembangunan suatu negara. Melalui pendidikan, generasi muda dapat mengembangkan potensi mereka, memperoleh pengetahuan, dan mempersiapkan diri untuk berkontribusi pada masyarakat dan ekonomi. Namun, kenyataannya adalah bahwa masih ada kesenjangan yang signifikan dalam sistem pendidikan dan infrastruktur di berbagai wilayah. Oleh karena itu, penerapan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dapat dianggap sebagai langkah progresif dalam mengatasi masalah ini.
 Penerapan sistem zonasi dalam PPDB adalah sebuah metode yang memprioritaskan penerimaan siswa berdasarkan wilayah geografis atau zona tempat tinggal. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk menciptakan kesempatan yang lebih adil bagi semua calon siswa, terlepas dari latar belakang ekonomi atau sosial mereka. Sistem pendidikan di daerah terpencil atau kurang berkembang seringkali menghadapi keterbatasan sumber daya, fasilitas, dan guru yang berkualitas. Dalam sistem zonasi, calon siswa dari wilayah yang terpinggirkan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengakses pendidikan berkualitas di sekolah-sekolah yang lebih baik. Ini membantu mengurangi kesenjangan dalam kualitas pendidikan antara daerah yang maju dan daerah yang tertinggal. Dengan menerapkan sistem zonasi, pemerintah dan otoritas pendidikan cenderung lebih berfokus pada perbaikan infrastruktur pendidikan di berbagai daerah. Untuk menjaga keseimbangan dan memberikan peluang yang setara, sekolah-sekolah di daerah yang lebih terpencil perlu diperkuat dalam hal fasilitas, peralatan, dan kurikulum yang memadai.Â
Tanpa adanya sistem zonasi, ada kemungkinan terjadinya konsentrasi siswa yang berkualitas di sekolah-sekolah terbaik di daerah tertentu. Ini dapat mengakibatkan sekolah-sekolah di daerah lain kehilangan siswa yang memiliki potensi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kompetitif dan beragam. Dengan sistem zonasi, siswa tersebar merata di berbagai sekolah, memperkaya pengalaman belajar dan membangun keragaman.Â
Sistem zonasi dapat memperkuat rasa kepemilikan lokal terhadap sekolah-sekolah di wilayah tertentu. Orang tua dan masyarakat akan lebih terlibat dalam mendukung pendidikan di daerah mereka sendiri, membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan terintegrasi dengan kebutuhan setempat. Dalam upaya untuk bersaing mendapatkan siswa dari berbagai wilayah, sekolah-sekolah di daerah yang memiliki tantangan dalam sistem pendidikan akan merasa dorongan untuk meningkatkan kualitas guru dan pendidikan yang mereka tawarkan. Ini dapat menghasilkan peningkatan secara keseluruhan dalam mutu pendidikan di tingkat daerah.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI