Mohon tunggu...
Kayla Elfreda
Kayla Elfreda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

22107030031 UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Glory": Kisah Bullying yang Nyata Lewat Panasnya Catokan

17 Maret 2023   08:23 Diperbarui: 17 Maret 2023   08:36 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata bullying sudah tak asing lagi di telinga kita. Bukan, bukan karena kita sudah menormalisasi atau mewajarkan hal buruk tersebut. Namun karena rupanya semakin kesini semakin maraknya terjadi pembullyan dimana-mana, tak terkecuali yang ada di sekitar kita. Bullyan verbal maupun nonverbal tak merubah persentase buruknya perlakuan keji itu. Keduanya sama buruknya, dan tak ada pilihan mana bullyan yang lebih ringan. Tak ada yang mau memilih mana yang ingin orang dapatkan. Namun bagaiamana jika dua-duanya ini terjadi? bullyan verbal dan nonverbal terjadi dalam satu waktu yang bersamaan dan diperuntukkan untuk orang-orang yang dianggap sang pelaku mereka lebih lemah dibandingkan sang pelaku itu sendiri. Dan bagaimana jadinya jika hal ini dilakukan oleh para anak murid sekolah yang mana seharusnya mereka hanya bermain, belajar, bermain, belajar saja aktivitas yang mereka kenal, namun mereka sudah mengenal membully itu suatu hal yang menyenangkan baginya?

source : netflix
source : netflix

The Glory, Drama Korea berisikan 2 season yang masing-masingnya memiliki 8 eps. Menceritakan kisah balas dendam dari bullying yang dialami oleh Dong Eun yang diperankan oleh Song Hye Kyo semasa ia bersekolah. Namun hal yang menjadi iconic disini ialah scene dimana Dong Eun disiksa oleh para geng pembully (Yeon Jin, Jae Jun, Sa Ra, Hye Jeong, dan Myeong O) menggunakan catokan yang panas di tangannya di gedung aula sekolah yang sebegitu luasnya namun hanya ada mereka disana. Ruangan aula dikunci, tak akan ada yang bisa mendengar teriakan jeritan dari Dong Eun karena panasnya catokan yang ia dapatkan di tangannya selama sekian menit. 

source : kpoppost
source : kpoppost

Hal mengejutkan adalah bahwa adegan intimidasi ini didasarkan pada peristiwa nyata yang terjadi pada tahun 2006. Seorang siswa perempuan sedang bersekolah di sekolah menengah perempuan di Cheongju pada saat itu dan secara rutin diserang oleh sekelompok teman sekolahnya. Korban bully sebenarnya yang menjadi inspirasi drama Korea The Glory muncul ke hadapan media. Dalam sebuah wawancara di sebuah talkshow Korea, wanita yang bernama Park Sung Min itu menceritakan pengalamannya saat di-bully di sekolah menengah. Park Sung Min pun secara terang-terangan mengatakan kepada pewawancara bahwa ia adalah inspirasi untuk intimidasi sekolah dalam drama The Glory. Menyusul perilisan serial Netflix The Glory, banyak media Korea Selatan melaporkan bahwa adegan di mana pemeran utama dibakar dengan alat catok rambut terinspirasi oleh insiden intimidasi tahun 2006 di sebuah sekolah menengah di distrik Cheongju Korea Selatan.

source : youtube/channel S
source : youtube/channel S

Bahkan diketahui para perundungnya itu membakar lengannya dengan setrika rambut selama lebih dari lima menit. Selain itu, Park Sung Min juga mengungkapkan bahwa karena ia lebih kecil dari teman-teman sekelasnya, para perundung mulai menggertaknya dengan meminta uang. Perlahan, mereka akan meminta lebih banyak uang, dan jika ia tidak bisa memberikan angkanya, mereka akan mengancam akan menyakiti adik laki-lakinya. Ketika ia ditanya terkait bagaimana kabar dari para perundungnya itu, Park Sung Min pun mengaku telah mengecek media sosial mereka.  Ironi, para perundung Park Sung Min kini hidup dengan baik tanpa ada rasa bersalah. Bahkan beberapa di antaranya bekerja sebagai seorang perawat dan pekerja sosial.

STOP BULLYING

source : Alamy
source : Alamy

Perundungan yakni pembunuh nomor satu terbesar. Mengapa? karena mampu melemahkan mental, hati, dan semua acuan pikir, keadaan itu menciptakan mereka malas melanjutkan kembali kehidupannya. Stop Bullying!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun