Dunia pendidikan yang biasanya identik dengan kapur, papan tulis, dan guru yang selalu menyampaikan materi kini perlahan mengalami perubahan. Pembelajaran yang dulu dianggap membosankan bagi sebagian murid, justru sekarang berubah menjadi hal yang dinantikan setiap harinya. Selain adanya transformasi teknologi yang lebih canggih untuk membantu proses pembelajaran di kelas menjadi lebih seru dan bermakna, guru juga menjadi salah satu alasan murid untuk semangat melakukan pembelajaran di kelas. Di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat, guru gen z sangat diperlukan dalam dunia pendidikan karena mereka sudah tidak asing dengan teknologi yang membersamai mereka setiap hari.
Guru gen z yang sudah sangat akrab dengan teknologi, tak jarang memanfaatkan teknologi tersebut menjadi bagian dari pembelajaran yang menarik. Bagi mereka pembelajaran sekarang bukan lagi tentang kapur, papan tulis, mencatat, memberi tugas dan banyak hal lain yang begitu membosankan. Namun, di era digital seperti sekarang teknologi dapat dimanfaatkan sebagai sarana menyampaikan materi pembelajaran.Â
Menurut survei UNESCO (2023), lebih dari 68% guru muda di Asia Tenggara memanfaatkan media digital untuk menunjang pembelajaran mereka. Data tersebut membuktikan bahwa guru gen z tidak hanya melek teknologi namun juga dapat memanfaatkan teknologi untuk menyesuaikan gaya mengajar dan menyesuaikan dengan generasi sekarang.
Jika diamati lebih dalam, selain bisa memanfaatkan teknologi dengan benar guru gen z juga kreatif dan adaptif yang dapat dibuktikan bahwa mereka sangat cepat beradaptasi dengan teknologi baru serta kurikulum atau kebijakan pendidikan yang masih sering berganti. Selain itu, bukan menjadi pusat informasi namun guru gen z lebih mengedepankan kolaborasi antara murid dan guru atau menjadi fasilitator yang mendorong murid untuk berpikir lebih kritis. Guru gen z juga aktif dalam media sosial yang tentu sangat bermanfaat untuk berbagi tips belajar, referensi pembelajaran dan banyak hal lain yang bermanfaat. Pembelajaran juga bukan hanya tentang materi yang dipahami oleh murid, namun sekarang guru gen z juga memperhatikan kesehatan mental muridnya karena hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar murid.
Meski guru gen z membawa warna baru dalam dunia pendidikan, tentunya banyak tantangan yang mereka dihadapi. Misalnya, banyak guru senior yang belum siap mengikuti gaya mengajar seperti mereka, mendapat tekanan agar mereka tetap memenuhi standar kurikulum sambil berinovasi dalam pembelajaran, dan juga harus memikirkan pembaruan pembelajaran tiap harinya agar murid tidak bosan.
Guru gen z bukan hanya mengajar tapi mereka menginspirasi muridnya dengan cara yang baru. Mereka mengajarkan empati, berpikir kritis, literasi digital dan masih banyak lainnya yang tidak jarang membuat murid lebih memahami bahwa sekolah bukan hanya untuk menjadi pintar namun untuk menjadi manusia yang berdaya. Kehadiran guru gen z membuktikan bahwa profesi guru akan selalu relevan walaupun dengan perkembangan teknologi yang semakin maju pula. Namun, dapat kita sadari tanpa dukungan dari sistem pendidikan, pelatihan berkelanjutan, dan kebijakan yang adaptif tentu guru gen z tidak akan bisa memajukan pendidikan di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI