Mohon tunggu...
Kayla Anastasia
Kayla Anastasia Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Rise of Nationalism: National is Me

2 Desember 2023   00:09 Diperbarui: 2 Desember 2023   00:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo teman-teman semua, apakah kalian ada yang tahu apa itu sebenarnya nasionalisme? Jika anda sekalian kurang tahu, pada kali ini saya akan menyampaikan beberapa hal tentang sejarah nasionalisme dan rasa kesatuan serta persatuan nasional.

Jadi, di zaman sebelum kelahiran nasionalisme itu terjadi penjajahan yang dilakukan oleh para bangsa asing, seperti yang anda ketahui. Hal ini tentunya sudah membawa penderitaan bagi bangsa Indonesia. Penderitaan tersebut lalu ingin dihentikan dengan cara para pejuang bangsa bangkit untuk memberikan perlawanan.

Perlawanan yang dilakukan tersebut melibatkan beberapa tokoh-tokoh yang maju demi membela tanah kelahirannya serta tanah air kita. Para tokoh dimotivasikan untuk melawan karena ada sikap keberanian dan semangat pantang menyerah untuk bertempur menghadapi penjajah.

Selagi kita berbincang, apakah kalian tahu tentang hakikat nasionalisme? Jadi, hakikat dari nasionalisme adalah bahwa kita sebagai warga Indonesia harus mengakui identitas anda sebagai warga serta paham tentang hal-hal yang terkait dengan Indonesia seperti sejarahnya, budaya, bahasa, dan nilai-nilai yang ada.

Setelah keberadaan dari nasionalisme, tentunya lahir dan muncul persatuan serta kesatuan. Seperti yang saya bahas tadi, nasionalisme lahir karena adanya perjuangan masyarakat Indonesia melawan penjajah dan adanya pemikiran dari para pemimpin nasional pada masa itu. Juga karena memang adanya budaya dan tradisi di Indonesia yang sudah ada sejak dulu. Hal-hal ini kemudian menyebabkan dan membuat masyarakat di Indonesia sadar bahwa penting kalau ada persatuan dan kesatuan bangsa.

Selanjutnya saya akan kaitkan hal ini dengan bagaimana pelajar menyikapi nilai-nilai nasionalisme dan rasa persatuan dan kesatuan nasional. Pelajar dini hari menurut saya memiliki tantangan untuk menghargai nilai-nilai nasionalisme dan rasar persatuan/kesatuan nasional.

Tantangan intinya adalah karena pemuda zaman sekarang memiliki kepribadian yang lebih ke individualisme dan sikap yang kadang tidak peduli/tidak tahu dengan nilai-nilai nasionalisme. Tentunya sikap ini berbalik dengan nilai-nilai nasionalisme seperti misalnya idealnya adalah untuk menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.

Menurut saya, hal itu akan membuat para pejuang bangsa sedih karena mereka dulu sudah berjuang untuk negara ini dengan cara bekerja sama. Tapi, jika dibandingkan dengan kondisi warga Indonesia sekarang sudah jarang ada orang yang seperti itu. Kebanyakan orang sekarang lebih mementingkan diri sendiri, karena mungkin didorong dengan faktor bahwa zaman telah berubah dan menurut mereka tidak ada lagi yang harus diperjuangkan demi negara ini.

Tapi sekali lagi, setiap masalah ada solusi. Untuk solusi masalah yang ada disini, pelajar harus bisa termotivasi untuk memperdalam pemahaman mereka terutama tentang sejarah dan budaya yang dimiliki Indonesia atau ikut sebuah organisasi kecil yang bisa mengasah dan menumbuhkan rasa persatuan di antara sesama pelajar. Dalam memahami sejarah dan budaya tidak harus disekolah kok! Bisa juga mengunjungi museum sejarah terdekat juga.

Sekarang, ada hal yang saya ingin sampaikan pada teman-teman yang masih termasuk pelajar/usia muda sebagai generasi penerus bangsa nantinya. Teruntuk para generasi penerus bangsa, ayo kalian semua semangat untuk mengelola tanah air kita ini serta SDA dan SDM yang terdapat karena masa depan bangsa ada di tangan kalian. Bagi kalian yang masih pelajar/mahasiswa dan sedang kuliah, masimalkanlah waktu yang ada untuk terus belajar karena hanya waktu itulah yang ada saat anda bisa dapat akses pendidikan yang resmi, beda dengan jika belajar sendiri/tidak disekolah.

Teman-teman, hanya itu saja yang saya ingin saya sampaikan pada kali ini, semoga artikel ini bisa memberi manfaat yang positif bagi para pembaca dan sampai jumpa lagi semuanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun