Mohon tunggu...
Kayla Azzahra
Kayla Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

WNI

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ismail Fahmi Bongkar Modus Hacker Abal-Abal (Bjorka), Kominfo Diminta Tak Ikut Terpancing

17 September 2022   07:36 Diperbarui: 17 September 2022   07:36 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ismail Fahmi Bongkar Modus Hacker Abal-Abal (Bjorka), Kominfo Diminta Tak Ikut Terpancing

Perang dingin antara pemerintah dan sosok yang mengganggap dirinya hacker (Bjorka) terus berlanjut. Bisa jadi memang keberadaan sosok tersebut tak sedang di Indonesia sehingga menyulitkan pemerintah dalam melakukan pelacakan. Aparat sendiri diketahui telah menangkap pemuda di Madiun karena keterlibatannya dalam memfasilitasi channel telegram untuk Bjorka. Tentu saja yang dilakukan aparat adalah sesuatu yang maksimal meski bisa jadi bahan tertawaan masyarakat.

Pasalnya pemuda yang ditangkap bukan sosok asli Bjorka. Tapi, upaya menangkap kaki tangan Bjorka sendiri merupakan permintaan baik dari pemerintah maupun masyarakat yang resah terhadap ulah Bjorka. Kalau benar curhatan Bjorka soal korban orde baru, bisa jadi posisinya memang tengah berada di Eropa, entah di Polandia maupun dimanapun. Di era digital seperti saat ini, orang bisa melakukan pencurian dan penjualan data dari manapun. Orang Indonesia yang berada di luar negeri sangat banyak jumlahnya dan tak semuanya orang baik.

Harusnya kalau Bjorka merasa dirugikan oleh keluarga cendana, dia bisa membongkar korupsi dan kekayaan anak turunnya. Bukan malah menyerang pemerintah, terutama kominfo. Lucunya Bjorka mengaku dapat info dari dalam istana kalau presiden akan mencopot Johnny Plate. Kalau isu tersebut tidak benar akan semakin menegaskan kalau Bjorka sebenarnya cuma netizen biasa yang asal bacot tanpa tahu kebenaran pastinya. Anehnya lagi Bjorka seakan menikmati popularitasnya yang kian melambung dari semua pernyataan kontroversinya. Hingga akhirnya Ismail Fahmi ikut menanggapi kekonyolan tersebut.

"Saya jadi curiga Bjorka ini lebih ke penjual data. Dia ngerti lah jualannya mesti menggunakan banyak pintu union itu berlapis, lapis, dia masuk ke pintu satu ini, pintu lagi, sampai ke ujung, kemudian sampai ke kitanya itu pakai pintu yang lain, jadi dia udah tahu, dia udah cerdas. Tapi dia bisa jadi lebih banyak jualannya," kata Ismail dalam program Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik bertajuk 'Selancar Bjorka hingga Isu Tegang Dua Jenderal' yang disiarkan melalui YouTube, Rabu (14/9/2022).

Ismail menjelaskan beberapa alasan mengapa Bjorka tampak seperti penjual data. Bjorka, kata Ismail, terlihat menikmati keterkenalan dirinya di media sosial, sementara hacker sungguhan justru akan diam ketika mulai terkenal.

"Pertama, dia menikmati menjadi famous, di medsos. Hacker betulan nggak begitu, jualan ya jualan ketika dibuat ramai ya dia diam aja sembunyi lagi nggak ada memanfaatkan famous-nya itu, dia berinteraksi dengan publik, itu kalau orang jualan lebih cocok," ujarnya.

Ismail kemudian mengungkapkan mendapat sejumlah laporan penjualan data untuk Indonesia meningkat setelah Bjorka muncul. Sebab, sensasi yang dibuat oleh Bjorka makin tinggi sehingga menarik perhatian, baik dari dalam maupun luar negeri dan membuat penjualan data meningkat.

"Ada beberapa input dari kawan-kawan, ternyata penjualan data untuk Indonesia itu meningkat gara-gara Bjorka ini. Karena spekulasinya banyak, sensasinya makin tinggi, baik orang dalam negeri dan luar negeri jadi tahu ada masalah dengan Indonesia dengan data, jadi mereka makin tertarik tentang ini. Jadi meningkat itu penjualannya," jelasnya.

Lebih lanjut Ismail mengatakan makin ramai data yang dibocorkan Bjorka, maka akan makin membuat penjualan data meningkat. Dia menilai perlu ada komunikasi yang baik yang disampaikan pemerintah, namun lebih baik menurut Ismail pemerintah diam.

Memang sebaiknya kominfo dan juga Johnny Plate tak perlu terpancing pemberitaan mengenai Bjorka. Memang netizen dan media akan terus memojokkan kominfo soal ini, maka edukasi soal modus Bjorka harus disebarkan semasif mungkin. Karena semakin banyak ia dibicarakan dan ditanggapi oleh pemerintah, semakin banyak juga pencurian data masyarakat kedepannya. Tentunya masyarakat yang bijak tak mau terbawa arus dan membiarkan oknum jahat menjual data mereka dan juga data generasi penerus kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun