Nguber Topik Pilihan :
Lingkungan Kerja yang Toksik
Hai kenalin aku Kautsar Ramadhan (@ramadhan_kautsar), tapi lebih akrab disapa icay. Aku ingin sedikit berbagi tentang video yang baru saja aku tonton dari Santoon TV. Kurang lebih video ini menceritakan tentang 2 orang karyawan dengan budaya kerja yang berbeda. Dimana andi merupakan seorang karyawan yang produktif dan bertanggung jawab. Sementara budi merupakan karyawan pemalas dan tidak baik. Namun ada sebuah kejanggalan dimana budi ternyata lebih cepat mengalami kenaikan jabatan dibandingkan andi. Nah inilah yang disebut dengan lingkungan kerja yang Toxic
Majalah Fortune setiap tahunnya menerbitkan Company list with best work environment. Indikatornya berkisar dari gaji dan kinerja yang baik, rekan kerja yang baik dan lingkungan kerja yang nyaman & menyenangkan yang mendongkrak produktivitas karyawan dan perusahaan. Lalu bagaimana dengan toxic work environment. Lingkungan di mana pekerjaan, lingkungan, orang-orang, atau kombinasi dari kita semua sangat kecewa dan tertekan.
Sadarilah bahwa perasaan kecewa atau tertekan ini dapat menyebabkan gangguan serius di berbagai aspek kehidupan. Mulai dari menurunnya produktivitas kerja, gangguan tidur, hingga depresi berlebih. nah  berikut adalah tanda tanda lingkungan kerja yang toxic
- atasan yang sering meremehkan
Fakta bahwa seorang atasan memiliki posisi yang lebih tinggi dibandingkan kamu, tidak berarti bahwa dia berhak untuk meremehkan kita. Mungkin mereka memiliki banyak gelar atau pengalaman yang membuat mereka berada di posisi sekarang, tetapi itu tidak berarti mereka lebih baik dari kita dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. jika mereka meremehkan dan memperlakukan kita tidak setara, maka mulailah memikirkan kembali pilihan karir Anda.
- Nilai-nilai manajemen dan perusahaan yang tidak se-visi
Toxic work environment juga dicirikan oleh manajemen kantor yang tidak sejalan dengan company value. Jika atasan kamu bergosip tentang hal hal buruk dari perusahaan atau gosip tentang atasan lain, kemungkinan memang ada masalah dengan perusahaan tersebut yang menjadi indikator lingkungan kerja yang toxic. Karyawan perusahaan menyadari situasi ini. Padahal seperti yang kita ketahui dalam lingkup pekerjaan, manajemen dalam perusahaan harus selalu selaras dengan nilai dan etika.
- Lingkungan kerja yang Menyerang Reputasi
Lingkungan kerja toxic penuh dengan banyak rekan kerja atau bos yang juga toxic . Nah Banyak hal yang bisa mendeskripsikan rekan kerja yang toxic, biasanya itu menyerang reputasi seseorang. Misalnya, jika dia berbicara tentang hal-hal buruk di belakang kamu, selain bergosip juga bisa mengolok olok kinerja kita. Mulai dari kinerja dikantor, hal hal diluar kantor bahkan mungkin hingga menyentuh humor humor sarkas yang begitu personal sehingga membuat kamu tersinggung
- Â Banyak Pengganggu
Banyak pengganggu merupakan sebuah tanda yang jelas dari toxic work environtment. Para pengganggu inilah yang seharusnya bertanggung jawab atas keresahan dan ketidaknyamanan kamu dilingkungan kerja. Para penindas sering kali memandang rendah orang-orang di sekitar mereka. Seorang karyawan yang sering mengganggu kamu memang menyusahkan, dan atasan yang melecehkan kamu adalah penanda jelas bahwa kamu bekerja di tempat kerja yang toxic.
- Hidup dan pekerjaan tidak seimbang
Sejujurnya aku punya pandangan sendiri tentang Work life balance tapi mungkin akan lebih cocok dibahas di podcast Spoticay. Hati-hati, kondisi ini menunjukkan adanya ketimpangan antara kehidupan pribadi dan profesional kita dimana kamu sering sekali mengurus pekerjaan di rumah, kerja lembur, atau bahkan membawa pekerjaan kantor ke rumah . Meski sering sekali kita bekerja keras, namun ketika pekerjaan kita mulai merugikan kehidupan pribadi, bahkan mengurangi kebahagiaan, Anda perlu berhati-hati. Ingatlah bahwa pekerjaan dan kehidupan di luar kantor perlu diimbangi agar kondisi ini tidak menimbulkan masalah dalam diri kita.
- Aturan yang tidak konsisten dan jelas