Mohon tunggu...
Kathleen Wihardjo
Kathleen Wihardjo Mohon Tunggu... -

menyukai menulis tentang apa yang diketahui dari sumber tertentu sebagai media untuk berbagi informasi kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengulas Lebih Dalam Bipolar Disorder di Tengah Kita

25 Juni 2014   08:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:08 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bipolar Disorder adalah penyakit psikologi yang membuat penderitanya akan merasakan mood swing atau perubahan perasaan yan sangat ekstrim. Pertama ada yang disebut sebagai fase mania dimana penderita merasa sangat senang dan berenergi untuk melakukan suatu hal. Pada fase ini biasanya penderita merasakan kegembiraan luar biasa tanpa diketahui alasan yang jelas dan biasanya ditandai dengan libido yang tinggi. Sedangkan yang kedua ada yang disebut sebagai Fase depresi dimana menjadi fase yang terbalik dari fase manic, penderita akan merasakan sedih yang mendalam tanpa alasan yang jelas dan menganggap dirinya tidak berguna. Pada fase depresi jika penderita sudah berada pada tingkat yang sudah dianggap parah dan tidak ditangani dengan benar oleh ahli pakar biasanya akan berujung keinginan untuk bunuh diri dan dapat berakibat fatal.

Menurut para ahli keadaan ini dapat terjadi dikarenakan gen atau keturunan atau, terganggunya keseimbangan cairan kimia utama (seperti norepinephrin, dopamine, dan serotonin) di dalam otak. Tanpa kita sadari faktor eksternal seperti pengaruh Alkohol, obat-obatan terlarang bahkan beberapa riwayat penyakit dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit psikologi ini.

Pada umumnya penderita bipolar tidak akan terlihat perbedaannya dengan orang normal, mereka tetap dapat melakukan aktifitas seperti biasanya. mood swing bukanlah hal baru, karena pada orang normal pun hal ini seringkali terjadi, namun berbeda dengan pengidap bipolar yang dapat merasakan mood swing berkali-kali dalam sehari, tergantung dengan tingkat keparahan bipolar pengidap tersebut. Dewasa ini kurangnya edukasi terhadap penyakit ini menyebabkan penderita telat menyadari bahwa mereka mengidap penyakit psikologi ini.

Gejala-gejala pada pengidap bipolar tidak terlalu sulit untuk diamati, misalkan dengan waktu tidur yang tidak beraturan misalkan waktu tidur singkat namun badan jarang sekali terasa capai, kreatif, dan melakukan banyak sekali kegiatan(pada fase mania) atau kesulitan untuk tidur / insomnia, seringkali ingin menangis tanpa alasan yang jelas, terlihat lusuh dan tidak mementingkan kebersihan, kurangnya inisiatif dan merasa tidak berguna, dan muncul keinginan bunuh diri dan kecenderungan untuk melukai diri sendiri (fase depresi) yang seringkali berubah-ubah sesuai dengan pengidapnya sendiri, dikarenakan perbedaan orang memiliki perbedaan gejala yang akan muncul. Ada pula dimana saat pengidap mengalami keadaan campuran dari kedua fase tersebut yang disebut dengan mixed state yang dimana pada saat ini biasanya mood pengidap terus berubah dalam waktu yang cepat.

Bipolar disorder sampai sekarang masih diamati oleh ahli dan pakar psikologi yang dikarenakan penyakit psikologi ini belum dapat disembuhkan seutuhnya, namun keaadan dari penyakit berikut dapat dikontrol dengan cara mengkonsumsi obat secara teratur sesuai dengan anjuran psikiater dan melakukan kunjungan secara teratur kepada psikiater, karena kadar obat yang diberikan harus disesuaikan kepada pengidap. Berbeda pengidap bisanya mendapatkan resep obat yang sesuai dengan kebutuhan mereka yang berbeda-beda dalam hal tingkat keparahan penyakit itu sendiri.

Trigger atau pemicu keadaan menjadi tidak terkontrol dari setiap pengidap ternyata berbeda-beda, untuk narasumber kami, ia merasakan bahwa dia akan relapse (kambuh) jika berhubungan dengan relationship atau suatu hubungan dengan pasangan. Hingga sekarang dia merasakan kesulitan untuk mencari orang yang tepat. Adanya trauma tersendiri bahwa dia sama sekali tidak akan mendapatkan pasangan hidup yang sesuai dengan apa yang dia inginkan. Karena pengidap bipolar biasanya memiliki sifat yang lebih perfeksionis dan detil untuk setiap hal. Adapula yang merasakan relapse jika mendengar orang lain berbicara atau berbincang dengan topik bunuh diri.

Kesulitan yang dialami oleh banyaknya pakar psikologi yang ada yaitu untuk mengontrol pasien-pasien mereka untuk rajin meminum obat yang sudah diwajibkan. Karena banyak pasien yangmerasa tidak mengidap suatu penyakit yang harus disembuhkan. Perlu kita ketahui bahwa bipolar disorder adalah salah satu penyakit kronis yang dapat berakibat fatal (bunuh diri) dan butuh perhatian khusus karena penyakit ini dalah penyakit jangka panjang yang harus terus dipantau dan diobati.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun