Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ruhut Sitompul: Resepsi Pernikahan Ibas-Aliya Sederhana

27 November 2011   01:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:09 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ruhut Sitompul, salah satu petinggi Partai Demokrat, memberikan penilaian. Bahwa resepsi pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Rubi Aliya Rajasa berlangsung sederhana.

"Ini pesta yang sangat sederhana menurut
saya. Masih banyak acara pernikahan yang
lebih mewah dari ini," kata Ruhut kepada
wartawan usai menghadiri resepsi di JCC,
Jakarta, Sabtu (26/11/2011).
(Dikutip dari: TribunNews. com)

Lalu kenapa masyarakat begitu antipati menyikapi acara pesta pernikahan anak dari orang nomor satu di negeri ini dengan anak seorang menteri?

Untuk ukuran pesta petinggi negara dengan dana pesta pernikahan sekitar 12 miliar. Bukankah tak seberapa? Apalagi dana itu berasal dari kantong pribadi. Tidak membebani negara sama sekali.

Adakah yang salah, seorang kepala negara menggelar pesta pernikahan anaknya dengan meriah? Bukankah kepala negara juga termasuk warga negara yang memiliki kebebasan?

Begitu pula soal pengaman dan persiapan yang dilakukan dalam rangka persepsi pernikahan. Dianggap masyarakat berlebihan. Sebenarnya pengamanan untuk ukuran seorang presiden adalah wajar.

Entahlah kenapa masyarakat selalu menyikapinya dengan sinis dan pertanyaan. Setiap gerak-gerik presidennya selalu saja dianggap salah. Apakah ini tidak berlebihan? Apa sebenarnya yang diinginkan oleh masyarakat?

Soal pesta saja dipermasalahkan. Bukannya ikut bergembira dan mengucapkan selamat. Malahan mencemooh.

Padahal seperti kata Ruhut, bahwa acara resepsi pernikahan Ibas dan Aliya termasuk sederhana dan wajar. Banyak pesta-pesta pernikahan di negeri ini yang lebih mewah.

Apakah dalam hal ini masyarakat berlebihan dan tidak obyektif menyikapi masalah ini? Apakah masyarakat memang hanya ingin selalu mencari-cari kesalahan pemimpinnya?

Yang jelas masyarakat boleh protes dan tidak setuju dengan pesta pernikahan Ibas dan Aliya yang dianggap mewah. Tapi acara tetap berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun