Tubuh kita ini adalah sesuatu yang palsu. Disebut badan kasar atau jasmani, hanyalah bentuk kesementaraan. Tanah, kayu, air, dan udara adalah pembentuk tubuh jasmani kita. Pada waktunya akan hancur dan kembali ke asalnya.
Apabila tubuh kita adalah palsu, tentunya ada yang asli pada diri kita. Ya, itulah tubuh rohani kita. Tubuh spiritual, jiwa, atau roh suci. Tubuh kita yang asli dan abadi.
Selama ini kita menganggap tubuh jasmani adalah diri yang asli, sehingga melupakan diri kita yang asli.
Kita lebih mencintai badan kasar dengan merawatnya dan memberikan makan yang pantas. Menghiasinya dengan pakaian yang indah.
Demi memenuhi segala kebutuhan tubuh kesementaraan, kita rela bekerja sepanjang waktu.
Sementara diri kita yang sejati terabaikan. Tak terurus. Kebutuhannya dilupakan begitu saja.
Kehidupan telah menyesatkan kita. Lebih mencintai yang palsu daripada yang asli. Akibatnya kita terombang-ambing dalam lautan penderitaan.
Kita berpikir dengan memenuhi segala kebutuhan jasmani akan mendatangkan kebahagiaan. Tapi kebahagiaan yang ada pun hanya kebahagiaan yang sementara.
Akibat sibuk mencari kebahagiaan sementara, kita lupa untuk menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Tubuh jasmani dan rohani bisa menjadi satu adalah jodoh kehidupan. Saling mendukung dan membutuhkan.
Tubuh tanpa adanya roh, tidak akan ada kehidpan. Roh tanpa tubuh tak akan ada kesempurnaan.