Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bohong

26 Juni 2014   13:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:50 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Siapa yang tidak pernah berbohong? Lebih banyak berbohong atau berkata jujur? Kenapa kebohongan lebih menjadi pilihan daripada kejujuran? Di dalam diri seringkali terjadi peperangan, antara ego dan nurani untuk memilih berbohong atau berkata jujur.

Akhirnya ego memegang kendali dan kebohongan menjadi menu sehari - hari. Padahal jujur itu nyaman dan damai, sementara kebohongan membuat diri gelisah dan terjebak dalam kesalahan.

Kebohongan Melahirkan Rasa Tidak Damai

Mengapa hidup kita belum bisa damai? Salah satunya karena kebohongan masih bersemayam dalam diri kita. Kebohongan baik kita dari atau tidak akan menghadirkan ketidaknyamanan bagi tubuh kita. Kebohongan akan menyakiti jiwa.

Bukan omong kosong kalau satu kebohongan akan melahirkan kebohongan demi kebohongan lagi. Bisa jadi akan lahir seribu kebohongan hanya untuk menutupi satu kebohongan.

Kebohongan akan menyebabkan kegelisahan, ketakutan, kekhawatiran dan kebingungan. Bagaimana ada rasa damai bila demikian?

Secara sadar kita tahu bahwa kebohongan itu tidak baik dan bertentangan dengan nurani,  itu sebabnya rasa tidak nyaman akan selalu menyertai walau kita berusaha menutupinya.

Berbohong Itu Susah

Sebenarnya kalau dipikir - pikir untk berbohong itu susah sekali. Apalagi baru pertama kali melakukannya. Perlu kesempurnaan dan akting untuk melakukannya, agar tidak diketahui.

Yang jelas pertama sekali akan terjadi perang batin dan bikin badan merinding. Selanjutnya harus akting untuk meyakinkan kalau yang dikatakan itu benar. Untuk itu perlu mengajak kerja sama orang lain untuk mendukung kebohongan kita.

Kemudian juga harus dipersiapkan kebohongan berikutnya sebagai cara menutupi kebohongan sebelumnya, agar kebohongan yang ada berjalan mulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun