Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Omong Kosong Data

16 Juni 2022   08:25 Diperbarui: 16 Juni 2022   09:28 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari canva

Orang yang melayani mengatakan di komputer mereka tidak ada datanya. Saya malah disuruh registrasi lagi. 

Saya berusaha menjelaskan kenyataan yang ada, tetapi malah disuruh diam dahulu karena ia hendak menjelaskan sesuatu, agar saya mengerti.

Sebenarnya saya juga mau menjelaskan kalau saya juga punya data tiga lembar kertas registrasi dan bila perlu saya mau swafoto di depan ATM.

Baiklah, saya mencoba sabar dan diam mendengarkan penjelasannya.

Selesai.

Lantas saya  katakan, "Apa yang Bapak jelaskan barusan sudah saya lakukan semua, tapi belum menyelesaikan masalah."

"Oh, begitu?" selanjutnya ia berkata lagi, "Daripada Bapak makin bingung, Bapak bisa ke bank terdekat untuk menyelesaikan masalah ini."

Saya penasaran. Jangan-jangan yang bingung dia. Buktinya tidak bisa menjelaskan dan menyelesaikan masalah yang terjadi.

Bahwa saya sudah melakukan tiga kali registrasi di mesin ATM, tetapi datanya tidak ada. Apabila ada datanya ketika registrasi pasti akan keluar secarik kertas. Katanya. 

Nah, kertasnya ada saya pegang.  Bukankah ini termasuk data juga?

Bikin penasaran memang kejadian ini. Jelas-jelas saya melakukan registrasi di mesin ATM masih dibilang tidak ada data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun